Menurut dia, meskipun jarak rumah mereka dengan masjid termasuk dekat, namun mereka ingin menghindari adanya terlalu banyak warga yang berlalu lalang di jalanan saat Hari raya Nyepi meskipun telah diizinkan desa adat.
"Kami menghargai umat Hindu yang sedang menjalankan ibadah saat Hari Raya Nyepi. Jadi kami melaksanakan salat tarawih pertama pada Ramadhan 1444 Hijriah ini di rumah," katanya.
Ia menambahkan bertepatan dengan hari pertama salat tarawih bulan Ramadhan dengan Hari Raya Nyepi di Bali itu dapat menjadi momentum untuk menunjukkan betapa kuatnya toleransi beragama di Pulau Dewata.
"Menurut saya ini indah sekali, toleransinya di Bali ini tidak bisa kita temukan di tempat lain. Shalat di rumah ini tadi juga tidak mengurangi kekhusyukan kami dalam beribadah," demikian Nur Haida. (ant/ebs)
Load more