"Sepanjang beliau belum meminta maaf kita akan terus bergerak. Saya belum tau (berapa masa). Tapi saya berharap tidak terlalu besar, dalam pengertian walaupun ada simpul-simpul massa, karena ini tidak ada niatan politik untuk menggulingkan beliau atau apa tidak perlu, cukup diwakili saja. Misalnya ada 100 orang sudah cukup. Tapi merepresentasikan beberapa komunitas pencinta sepakbola," jelasnya.
Ia juga menegaskan, hal yang sama juga harus dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo agar meminta maaf. Namun, pihaknya lebih fokus kepada Gubernur Bali Wayan Koster, karena menurutnya Gubernur Koster adalah trigger yang mengirimkan surat penolakan terhadap Timnas Israel kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) pada saat Bali akan menjadi tempat drawing Piala Dunia U-20.
"Saya kira kalau persoalan Ganjar Pranowo sama, kalau beliau meminta maaf akan lebih bagus. Kenapa saya fokus kepada Bapak Wayan Koster, karena saya orang Bali dan saya menganggap dari dua gubernur ini trigger-nya ada di Bapak Wayan Koster, karena beliau yang mengirim surat pertamakali ke Bapak Menpora. Padahal di sini ada drawing sehingga batal di sini," ujarnya.
Ia juga kembali menegaskan, bahwa bagi pihaknya Gubernur Bali meminta maaf sudah cukup karena pihaknya mengeklaim tidak ada hidden agenda yang lain dan bahwa kemungkinan Presiden Jokowi punya pikiran yang lain misalnya Gubernur Koster dianggap melanggar Undang-undang Pemerintahan Daerah (Pemda) itu hal yang lain.
"Di Undang-undang pemerintah daerah itu, kalau ada kepala daerah yang tidak menjalankan program strategisnya itu punya potensi itu dimakzulkan, bisa dicopot jadi gubernur. Kalau kemudian Presiden Jokowi menggap kalau ini persoalan serius yang mengakibatkan program strategis nasional terganggu. Di Undang-undang pemerintah daerah ada klausul itu. Tapi itu di luar ranah saya menilai, itu ranah pemerintah," jelasnya.
"Saya mewakili komunitas Rakyat Bali yang terganggu dalam kecerobohan itu, bagi saya kalau beliau jantan meminta maaf sudah cukup. Yang perlu adalah, beliau mengakui salah, beliau mengakui beliau ceroboh dan kecerobohan itu membuat kemudian dunia terguncang dan kita terpukul," ujarnya.
Seperti diketahui, FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U-20 yang seharusnya digelar di Bali pada 31 Maret 2023. Hal itu menyusul munculnya gelombang penolakan terhadap keikutsertaan Timnas Israel.
Load more