"Saya melihat fenomena global, saya punya keyakinan masih itu akan terjadi. Tapi sejauh mana kita mengantisipasi, selama itu Bali akan tetap aman," ujarnya.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi Bali sudah melakukan antisipasi kepada para WNA yang datang ke Pulau Bali dengan melakukan tindakan preventif, membetuk tim Pengelolaan Lingkungan Hidup atau UKL terhadap kegiatan WNA selama di Bali dan juga ada himbau dan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali, apa saja yang tidak boleh dilakukan oleh WNA selama di Bali.
"Ini kan satu hal yang (begitu saja) terjadi. Antisipasinya segera kita adakan tindakan, yang sebelumnya sudah sifatnya preventif berupa himbauan gubernur, dan surat edaran yang ada, apa yang tidak boleh dilakukan. Kemudian, kita juga membentuk tim UKL dan lain sebagainya, ini sebuah tindakan yang bukan saja sudah terjadi, sebelum terjadi pun kita antisipasi tapi namanya kejadian kemarin di luar dugaan kita semua," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga mengakui bahwa memang banyak WNA kehabisan bekal di Bali dan juga ditemukan ada WNA bertahun-tahun tinggal di Bali dan juga yang tertangkap karena tinggal sejak Covid-19 dan tidak kembali ke negaranya.
Halaman Selanjutnya :
"Memang banyak yang terjadi gara-gara mereka kehabisan bekal di sini. Oleh sebab itu, salah satu tim fokus kepada masalah administrasi mereka (yang) tinggal di Bali, bahkan ada masih zaman Covid-19 mereka tertangkap tinggal di Bali dan sudah bertahun-tahun mereka tinggal di Bali. Dan tentu ekonomi yang mereka gunakan sudah habis sehingga tidak jarang kita melihat mereka melakukan kegiatan sebagai pengemis dan lain sebagainya dan itu masalah ekonomi," ujarnya.
Load more