Denpasar, tvOnenews.com - Kepolisian Polda Bali menetapkan lima tersangka terkait kasus reklamasi ilegal di Pantai Melasti, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
Kelima tersangka tersebut masing-masing berinisial GMK (58) yang merupakan karyawan swasta yang tinggal di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. MS (52) karyawan swasta tinggal di Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar. Kemudian, IWDA (52) wiraswasta yang juga menjabat sebagai Bendesa Adat Ungasan, KG (62) wiraswasta beralamat di Pakis, Kota Surabaya, dan T (64) karyawan swasta yang tinggal di Sukomanunggal, Kota Surabaya.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, kasus ini telah dilaporkan ke Polda Bali pada tanggal 28 Juni 2022. Dari serangkaian penyelidikan dan pemeriksaaan, hasil gelar perkara yang dilakukan pada Jumat (26/5), penyidik Ditreskrimum Polda Bali menetapkan lima orang tersangka.
"Di mana dilaksanakan gelar perkara terhadap pelaku dinaikkan statusnya menjadi tersangka. Dari gelar perkara tersebut telah diambil kesimpulan bahwa yang tadinya terlapor menjadi tersangka. Ada sebanyak lima tersangka," kata Kombes Satake, saat konferensi pers di Mapolda Bali, Senin (29/5).
Sementara, Kasubdit II Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Bali, AKPB I Made Witaya mengatakan, bahwa kegiatan reklamasi di Pantai Melasti dari hasil ahli di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan reklamasi di Pantai Melasti mengalami kerusakan lingkungan dan biota laut yang terjadi di lokasi.
Kemudian, untuk peran tersangka ada dua pelaku utama ialah GMK dan MS yang menjabat Direktur Utama PT Tebing Mas Estate (TME) dan yang turut membantu adalah tiga tersangka lainnya.
Load more