Badung, tvOnenews.com - Perang melawan narkoba terus digaungkan Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan pendekatan persuasif atau soft power approach.
Ia menyebutkan, prevalensi narkotika di kalangan mahasiswa meningkat dan dari dua tahun lalu atau 2021 prevalensi hanya 1,10 persen dan saat ini telah meningkat menjadi 1,38 persen. Meski di bawah prevalensi nasional 1,95 persen angka itu sudah masuk kategori mengkhawatirkan.
"(Pengguna narkotika) di mahasiswa meningkat dari 1,10 persen prevalensi 2021, naik jadi 1,38 persen. Ini menjadi konsen saya," kata Petrus, usai membuka Smash On Drugs International Table Tennis Championship 2023 di auditorium Universitas Udayana (Unud) di Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (17/6)
Pihaknya juga menyebutkan, sengaja memilih Universitas Udayana (Unud) menjadi lokasi kejuaraan tenis meja internasional ini. Hal itu merupakan bagian dari soft approach untuk menggemakan kampanye melawan narkotika sehingga prevalensi di kampus bisa berkurang.
"Jadi pesannya tentang olahraga dan mengingatkan juga, kalau ada datang BNN di kampus ini akan mereduksi niat mahasiswa untuk menggunakan narkotika," imbuhnya.
Selain itu, pihaknya meyakini jika even ini terus dikembangkan di kampus, akan mampu menekan keinginan mahasiswa menggunakan narkotika, terlebih terlibat dalam peredaran narkotika.
Ia juga mengungkap keberhasilan kampanye perang melawan narkotika melalui even Sing of Drugs yang digelar sebelumnya. "Di Jawa Barat, ada anak menyanyikan lagu narkoba musuh bersama. Bapaknya yang mendengar itu kini direhabilitasi," ujarnya.
Sementara, kejuaran tenis meja internasional 2023 diikuti oleh 239 kontestan yang terdiri dari 182 atlet Indonesia dan 57 atlet internasional. Peserta internasional berasal dari 12 negara, yaitu Malaysia, Cina, Thailand, China Taipei, Luxembourg, India, Jepang, Makau China , Singapura, Jerman, Filipina dan Korea Selatan. (awt/far)
Load more