Jembrana, tvOnenews.com - Bupati Jembrana I Nengah Tamba geram karena maraknya kasus pencurian yang menyasar Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Jembrana, Bali. Pihaknya langsung mendatangi SDN 4 Manistutu di Kecamatan Melaya, Jembrana, yang merupakan salah satu sekolah yang dilaporkan mengalami pencurian.
"Saya juga memohon kepada bapak kapolsek dan juga jajanan polri dalam hal ini polda, jika kasus ini terkuak tolong biar saya juga tahu siapa pelakunya," kata Tamba, Jumat kemarin.
Ia menyebutkan, aksi pencurian ini membuat aktivitas belajar mengajar terganggu dan yang paling dirugikan tentu siswa didik. Pihaknya juga meminta, apabila pelaku tertangkap, untuk ditindak tegas sebagai efek jera agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Pihaknya juga menilai dampak dari pencurian akan menghambat pendidikan anak-anak di Jembrana. Maka, kasus ini perlu jadi atensi dan pelaku diberi hukuman berat.
"Saya geram akan kejadian ini, karena barang-barang yang dicuri ini adalah untuk proses belajar begini. Jadi kalau mau curi milik anak-anak sekolah seperti ini, saya jadi terenyuh pikiran saya," ungkapnya.
Sementara di tempat yang sama, Kapolsek Melaya AKP I Putu Raka Wiratma mengatakan, pada hari yang sama, Selasa lalu, telah dilaporkan ada dua TKP kehilangan proyektor. Pertama di SD 4 Manistutu yang kehilangan lima unit proyektor. Kemudian di SD 5 Tukadaya kehilangan dua unit proyektor.
"Tetapi kejadian atau terkait dengan barang yang hilang ini pihak sekolah tidak mengetahui karena saat itu sekolah dalam keadaan sepi karena liburan anak sekolah," jelasnya.
Kemudian, dalam kasus pencurian di SDN 4 Manistutu, lima buah proyektor yang diletakkan di dalam almari di ruang guru hilang digasak maling.
"Sementara pihak sekolah sendiri mengetahui proyektor tersebut hilang pada Selasa lalu dan langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Melaya. Dari hasil penyelidikan petugas, diketahui saat kejadian sekolah dalam keadaan kosong karena liburan panjang tengah semester," ujarnya. (awt/far)
Load more