Denpasar, tvOnenews.com - Angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Pulau Dewata meningkat di semester l tahun 2023 bila dibandingkan tahun sebelumnya.
Kemudian, untuk jumlah korban meninggal dunia, Operasi Patuh Agung 2022 sebanyak 13 orang, meningkat tiga orang atau 30 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebanyak 10 orang.
"Untuk jumlah korban luka berat selama Operasi Patuh Agung tahun 2022 sebanyak tiga orang, mengalami peningkatan dua orang dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebanyak satu orang," kata Irjen Putu, saat memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Agung 2023 di Mapolda Bali, Senin (10/7).
Sedangkan, untuk jumlah pelanggaran lalu lintas, sebanyak 8.374 pelanggaran, meningkat 30 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sejumlah 6.463 pelanggaran.
"Secara umum dari hasil evaluasi bahwa dominasi pelanggaran yang terjadi adalah pelanggaran kelengkapan surat-surat kendaraan, penggunaan safety belt dan pelanggaran terhadap rambu atau marka jalan," imbuhnya.
Sementara, untuk semester l di tahun 2023, dari data yang didapat, Polresta Denpasar mencatat 1.043 kecelakaan lalu lintas atau lakalantas dengan korban meninggal dunia 58 orang, luka berat 20 orang, luka ringan 1.281 orang.
Dari Polres Kabupaten Buleleng, jumlah lakalantas 266 kejadian dengan korban meninggal dunia 42 orang dan luka ringan 449 orang. Lalu, untuk Polres Tabanan mencatat 392 lakalantas, dengan korban meninggal 32 orang, satu orang luka berat, dan luka ringan 444 orang.
Selanjutnya, Polres Gianyar mencatat jumlah lakalantas sebanyak 509, dengan korban meninggal dunia 49 orang dan luka ringan 669 orang. Polres Klungkung ada 156 lakalantas, korban meninggal dunia 15 orang, luka berat lima orang, luka ringan 214 orang.
Sedangkan, Polres Bangli, jumlah lakalantas sebanyak 79 dengan korban meninggal dunia tujuh orang, luka berat satu orang, luka ringan 97 orang. Polres Karangasem, jumlah lakalantas 296 kejadian dengan korban meninggal dunia 18 orang, luka berat dua orang, luka ringan 399 orang.
Di Polres Jembarana, ada 178 lakalantas, dengan korban 30 orang meninggal dunia, luka berat satu orang dan luka ringan 236 orang.Sedangkan di Polres Badung, tercatat ada 378 lakalantas dan untuk korban meninggal dunia 35 orang, luka berat 11 orang, luka ringan 449 orang.
Sementara, total keseluruhan untuk jumlah lakalantas sebanyak 3.279 kejadian dengan korban yang meninggal dunia 285 orang, luka berat 41 orang dan luka ringan 4.238 orang.
Irjen Putu mengatakan, bahwa pelaksanaan Operasi Patuh Agung 2023 dapat menyatukan pemahaman demi memaksimalkan pelaksanaan Operasi Patuh Agung.
"Lalu lintas merupakan urat nadi masyarakat yang memegang peranan vital dalam pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang kita laksanakan. Dengan adanya lalu lintas yang baik, memudahkan akses bagi masyarakat untuk melakukan kegiatannya dalam memenuhi kebutuhan perekonomiannya dan tidak ada satu pun pekerjaan yang tidak luput dari penggunaan lalu lintas," ujarnya.
Pihaknya juga menyebutkan, dalam rangka meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap aturan lalu lintas yang berlaku, Polri secara serentak menggelar operasi kepolisian dengan sandi Patuh Agung 2023. Operasi ini akan dilaksanakan selama 14 hari mulai dari tanggal 10 hingga 23 Juli 2023.
Kemudian, untuk jumlah personel yang akan dilibatkan sebanyak 1.006 orang yang terdiri dari 245 personil Polda Bali dan 761 personil Polres dan Polresta jajaran Polda Bali. Sementara, untuk sasaran utama operasi ini adalah para pelanggar aturan lalu lintas yang berdampak pada kecelakaan berat, seperti tidak menggunakan helm, menerobos lampu merah, memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi, melawan arus, dan pelanggaran lainnya.
"Pada pelaksanaan operasi patuh kali ini, kita akan lebih mengedepankan pendekatan premtif dan preventif yang turut didukung oleh upaya penegakan hukum dengan memaksimalkan sarana tilang elektronik (E-tle) baik statis maupun mobile," ujarnya. (awt/far)
Load more