Denpasar, tvOnenews.com - Sebuah video seorang wisatawan perempuan yang curhat menjadi korban jambret di daerah Seminyak, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, viral di media sosial.
"Dan gua ke kantor polisi dong buat laporan yaudah ke kantor polisi saja. Dan sampai di sana polisinya enak-enak ngebir tuh malam-malamnya. Sampai gua di sana, orang sana bilang tidak bisa, ini harus ke Polsek Kuta," katanya.
Dia juga menceritakan awal dirinya menjadi korban penjambretan di Seminyak, Kuta, yang terjadi pada malam hari. Saat itu, dia bersama temannya sedang jalan dan keadaan sedang ramai.
Kemudian, saat berjalan dia membawa tas jenis pouch yang dililitkan di pergelangan tangannya. Sementara, di dalam tasnya ada kartu ATM dan dompetnya, iPhone, airpods serta SIM. Namun, beberapa saat kemudian ada pengendara motor PCX berboncengan, dan tiba-tiba menarik tas dari tangan korban.
"Jadi gua jalan kaki biasa dan tiba-tiba gua kayak mau ditabrak sama motor PCX, dua orang. Gua ingat banget PCX hitam satu pakai helm warna merah dan terus ditarik sama orangnya," ujarnya.
Karena menjadi korban jambret, korban pun kaget atau shock dan tidak bisa ngomong apa-apa. Dan akhirnya memutuskan untuk melapor ke pihak kepolisian tetapi tidak ditanggapi. Karena merasa tidak ditanggapi, akhirnya korban pulang ke rumahnya dan mengambil ipad dan membuka aplikasi find my Iphone.
Sementara, dari hasil pelacakan, handphone korban posisinya berubah-ubah. Mulai dari Jalan Legian, Kuta, menuju Jalan Raya Kerobokan dan ke Batu Belig, Kecamatan Kuta Utara.
"Terus gua lihat malingnya muter-muter jadi dari Legian habis itu dia di Kerobokan habis itu tiba-tiba dia ke Batu Belig," ungkapnya.
Namun, beberapa saat kemudian korban mendapatkan pesan lewat akun instagramnya dari seseorang bahwa ada yang menemukan dompet kartu miliknya. Lalu, korban menemui orang itu dan mengambil dompet tersebut di Batu Belig.
Selanjutnya, korban kembali melacak handphonenya dan sudah berada di daerah Kabupaten Karangasem, Bali.
"Habis itu handphone gua di Karangasem dan aku udah terlalu capek males banget ke Karangasem jauh," ujarnya.
Sementara Kabid Humas Polda Bali, Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, bahwa terkait video viral itu dia meminta korban untuk melaporkan posisi polisi yang ngebir saat itu ada di pos mana atau polsek mana, sehingga bisa ditelusuri.
"Terkait adanya keluhan itu, kalau dia masih di Bali tolong bisa menyampaikan posisi (polisi ngebir itu) di pos atau polsek mana biar kita cek. Supaya kita bisa tau, apakah itu di pos atau di polsek, supaya kita bisa tindak lanjuti," kata Kombes Satake, saat dikonfirmasi, Selasa (11/7) malam.
"Dan pasti bagian dari pengamanan propam akan melakukan pengecekan terkait apa yang dia sampaikan. Kalau itu memang benar, kita minta maaf terkait tentang tindakan personel yang harusnya dia melayani masyarakat yang melapor dengan baik," ujarnya.
Dia juga menyatakan, bahwa secara etika tidak boleh kepolisian melakukan hal itu jika sedang bertugas.
"Itu faktor etika dan tidak boleh," ujarnya. (awt/far)
Load more