Badung, tvOnenews.com - Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan atau AirNav Indonesia mencatat, pascapandemi Covid-19, pergerakan lalu lintas penerbangan di ruang udara Indonesia untuk domestik, sudah mencapai 85 persen dan untuk internasional di atas 100 persen.
"Untuk internasional sudah cukup bagus dan over flayingnya sudah bagus. Kalau internasional kita sudah sangat baik dan di atas 100 persen. Domestik yang masih 85 persen dibandingkan sebelum pandemi Covid-19," kata Pramesti, saat ditemui usai mengikuti Internasional Canso Asia Pacific Conference, di Kuta, Bali, Rabu (12/7).
Ia menyebutkan, bahwa prediksi traffic penerbangan kembali normal seperti sebelum pandemi Covid-19, akan terjadi di tahun 2025.
"Karena memang prediksinya kembali normal itu di tahun 2025," ujarnya.
Sementara, di tempat yang sama, Bambang Rianto selaku Direktur Operasi AirNav Indonesia mengatakan, bahwa saat ini traffic penerbangan tercatat ada 5.059 pergerakan lalu lintas penerbangan di ruang udara Indonesia
"Ada 5.095 (traffic penerbangan). Catatan dua hari yang lalu itu total pergerakan di seluruh wilayah Indonesia ada 5.095," ujarnya.
Ia memberikan, indikator sebelum pandemi Covid-19, pergerakan lalu lintas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta, Cangkareng, Tangerang, itu mencapai 1.200. Kemudian, untuk saat ini trafficnya sudah mencapai di angka 1 050 hingga 1.100.
"Itu sudah menyentuh angka 1000 (traffic penerbangan). Artinya apa, kita sudah mendekati kondisi normal, kita sudah 85 persen," ujarnya.
Ia juga menyatakan, bahwa untuk bandara tersibuk di Indonesia adalah Bandara Soekarno-Hatta, Cangkareng, Tangerang, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Selain itu, traffic penerbangan itu biasa meningkat bila ada libur panjang, seperti lebaran, tahun baru dan liburan anak sekolah.
"Bandara tersibuk Soekarno Hatta dengan tujuan Bali. Itu paling yang sangat sibuk antara dua bandara itu," ujarnya. (awt/far)
Load more