Ia juga menyatakan, bahwa sekitar pukul 13:00 WITA suaminya sempat mengontak dirinya bahwa mengatakan bahwa kapalnya dalam keadaan rusak di Pelabuhan Benoa, dan terakhir kontak sekitar pukul 18:00 WITA.
"Katanya kapalnya rusak, satu jam setelah itu baru dia kabar lagi dia mau berangkat jam enam sore nanti kalau tidak aktif nanti saya kabari lagi. Sempat memberi tau kapalnya rusak sebelum berangkat," jelasnya.
Sementara, saat dirinya mendatangi pihak perusahaan, lalu pihak perusahaan menyampaikan bahwa kapal yang ditumpangi suaminya dalam keadaan bocor di perairan dan mengalami hilang kontak.
Kemudian, pihak perusahaan juga menyampaikan bahwa telah menggerakkan KM Sanjaya 18 dan KM Sanjaya 98 dan juga meminta pertolongan kepada Basarnas Bali untuk menemukan kapal KM Sanjaya 86.
"Dari perusahaan mereka berkata katanya kapalnya itu mengalami kebocoran di sampingnya dan mengalami hilang kontak. Pada waktu itu mereka sempat minta tolong disuruhnya kapal 18 sama 98 disuruh membantu (pencarian) kapal 86. Habis itu (meminta) Basarnas membantu," ungkapnya.
Ia juga menyebutkan, bahwa dirinya dalam perasaan takut dan khawatir karena hingga saat ini belum ditemukan kapal KM Sanjaya 86. Dan berharap pihak perusahaan segera menemukan KM Sanjaya 86.
"Perasaan saya takut apalagi sama keluarga di kampung belum tau kejadiannya seperti apa. Masih bingung kejadiannya apalagi belum tanda-tanda menemukan puing-puing.
Load more