Karangasem, tvOnenews.com - Untuk mengingatkan kembali bahwa sejarah perjuangan Kemerdekaan Indonesia, pemajuan kebudayaan serta situs bawah laut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV, Direktorat Jenderal Kebudayaan bersama satuan Brimob Polda Bali melaksanakan upacara pengibaran Bendera Merah Putih di bawah laut.
Direktur Perfilman, Musik dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra mengatakan, pentingnya kegiatan dilaksanakan untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat, khususnya generasi muda dan para penyelam, untuk menjaga ekosistem cagar budaya di bawah laut.
"Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya perlindungan untuk melestarikan budaya di bawah laut. Karena situs atau cagar budaya tidak hanya di darat, tapi banyak juga situs dan cagar budaya di bawah laut," papar Ahmad Mahendra.
Menurutnya, di perairan Indonesia, terdeteksi 462 titik warisan budaya bawah air berupa kapal, pesawat, keramik, senjata, dan aneka peninggalan bersejarah lain. Dari jumlah itu, baru 145 titik yang berhasil disurvei Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, dan hanya sedikit tinggalan arkeologi yang mendapatkan penanganan.
"Kendala yang dihadapi oleh para arkeolog yang bergelut di bawah air antara lain kekurangan tenaga ahli, adanya pemburu harta karun, biaya yang mahal, kurangnya pengetahuan, serta adanya aktivitas mikro dan makroorganisme yang mengancam keberadaan cagar budaya," jelasnya.
"Bagaimana untuk melihat situs-situs bawah laut, ini penting juga untuk mengingatkan kepada generasi muda dan sebagai momen bagi penyelam dalam menjaga kebudayaan di bawah laut," jelasnya kembali.
"Utamanya bagaimana cara melestarikan situs bawah air. Ke depan kita Dirjen Kebudayaan akan membuat kegiatan seluruh Indonesia, harapannya cagar dan situs budaya bahwa laut kita jadi destinasi, sehingga terjaga keamanannya,” tambahnya.
Upacara pengibaran Bendera Merah Putih di bawah air dalam rangka memperingati HUT kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 dilaksanakan bersama Komandan Satuan Brimob Polda Bali, Kombespol Firdaus Wulanto S.I.K yang bertindak sebagai inspektur upacara di bawah air. Melibatkan 48 penyelam yang terbagi menjadi tiga barisan, 17-8-23 melambangkan 17 Agustus 2023.
Peserta upacara bawah air diikuti oleh kolaborasi antar satuan Brimob Polda Bali bersama 17 komunitas penyelam pemerhati tinggalan budaya bawah air perwakilan dari berbagai provinsi di Indonesia.
17 Komunitas penyelam itu antara lain, Celebes Dive, Komunitas Sea Soldier, Sentra Selam Jogja, Komunitas Selam Gorontalo, Ghapura Dive Raja Ampat, Manado Freediving, Arkeologi Bawah Air HIMA Universitas Gadjah Mada, PB POSSI Bidang Arkeologi Bawah Air, Emas Diving Club (EDC), Rafflesia Bengkulu Diving Centre, Kelompok Penyelam Arkeologi (KOMPAK) Gwen Dive Belitung, Polairud Polda Jambi, Komunitas Selam di Bangka, dan Komunitas Selam di Belitung serta Komunitas Selam Adespin.
Area upacara bawah laut terletak pada kedalaman enam meter tepat di depan situs kapal USAT Liberty. Tiang bendera setinggi 17 meter (menyimbolkan tanggal 17), dibuat dengan proporsi enam meter di bawah laut dan 11 meter di atas permukaan laut. Rangkaian teknis ini menggambarkan semangat mengharumkan nama bangsa dari dasar laut hingga ke angkasa. (asi/far)
Load more