Kemudian, untuk saat ini sejak diberlakukan kebijakan tanpa karantina pada tanggal 7 Maret 2022 lalu, pertumbuhan wisatawan asing itu terus meningkat dan sekarang wisman yang masuk ke Bali per hari 18 hingga 19 ribu orang per hari.
"Sekarang ini pada akhir bulan Juli 2023 itu sudah mencapai di angka kisaran 18 sampai 19 ribu per hari. Jadi lebih tinggi dari situasi normal tahun 2019 yang 17,500 per hari sekarang sudah 18 ribu per hari bahkan dalam satu hari tertentu lebih dari 19 ribu per hari," ujarnya.
"Kalau mancanegara sudah mencapai lebih dari situasi normalnya, kalau dihitung per harinya 17,500 menjadi 18 ribu per hari. Yang domestik belum, sekarang yang domestik pada kisaran 13 sampai 14 ribu per hari kedatangan. Jadi kira-kira baru 50 persen dari situasi normal pada tahun 2019 sebanyak 29 ribu," lanjutnya.
Sementara, untuk kunjungan wisman asal China jika dibandingkan situasi normal 2019, juga belum pulih dan saat ini total kunjungan wisman China ke Bali dari Januari hingga Juli belum mencapai 150 ribu.
"Dan yang China tahun 2019, itu 1,2 juta setahun. Ini baru sampai Bulan Juli 2023 belum mencapai 150 ribu totalnya berarti kira-kira baru 10 persen lebih sedikit dari situasi normal tahun 2019 yang besarnya 1,2 juta orang," ujarnya.
"Apa artinya, kalau China sudah kembali normal ke Bali maka wisatawan yang berkunjung ke Bali ini, mancanegaranya tidak lagi 6,3 juta. Per bulan Juli 2023 lalu sudah mencapai 3,1 juta, di Bulan Desember saya kira akan mencapai 5,5 juta minimum, mudah-mudahan bisa lebih. Inilah yang menolong ekonomi Bali sekarang, sudah pulih bersamaan dengan pulihnya pariwisata Bali. Ini hadiah kita, karena kita bekerja keras menangani Pandemi Covid-19," ujarnya. (awt/far)
Load more