Denpasar, tvOnenews.com - Sebagai destinasi wisata yang terkenal di dunia, pulau Dewata Bali seharusnya menyajikan penataan pariwisata yang baik supaya memanjakan wisatawan yang berkunjung ke Bali.
Namun di mata Gubernur Bali, Wayan Koster destinasi objek wisata di Bali terutama di Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali dinilai kacau balau dan tidak tertata dengan rapi.
Pernyataan ini Koster sampaikan dalam acara "Nangun Sat Kerthinl Loka Bali, Landasan Menuju Pariwisata Berbudaya, Berkualitas dan Bermartabat”, yang dihadiri oleh para pelaku usaha pariwisata dan hotel di Bali, di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar, Kamis (31/8).
Awalnya Gubernur Koster menerangkan, soal pariwisata berbudaya, berkualitas dan bermartabat yang dimiliki oleh Pulau Dewata. Kemudian, pihaknya menekankan untuk menjaga alam Bali yang harus dirawat dengan baik dan memiliki lingkungan yang indah, air bersih dan sampah yang terkelola dengan baik dan dia mencontohkan seperti di Negara Singapura.
"Contoh sederhana saja pohon. Kalau kita jalan di Singapura, pohonnya itu terawat dengan baik, batangnya dipotongin, dirapikan, daunnya juga, segala macam, rapi semua di pinggir jalananya itu. Karena dia sayang pohon, dirapikan pohonnya. Dia tidak saja punya fungsi penghijauan tapi dia membuat suasana yang indah," kata Koster saat memberi sambutan.
Namun, menurutnya untuk di Bali soal menjaga atau merawat lingkungan malah kacau balau. Dia mencontohkan seperti di destinasi di Pantai Kuta, Bali.
"Kita di Bali mohon maaf, aduh, kacau balau, kacau balau. Lihat itu di Kuta itu daun-daunnya kering, terselengkap, rantingnya sudah mau jatuh, daunnya udah pada jatuh berserakan, dibiarin," ujarnya.
"Padahal di situ, tempat kerumunan wisatawan yang membawa rezeki. Tapi pantainya jorok, pohonnya tidak tertata rapi, juga pedagangnya tidak dirapikan, pagarnya aduh, serba-serba kacau. Tapi apa yang terjadi, jelek pun dikunjungi wisatawan, mau juga dia (wisatawan) keluyuran di situ. Apalagi kalau ditata, itu loh maksud saya," lanjutnya.
Gubernur Koster menyatakan, harusnya ditata rapi. Mulai trotoarnya, tamannya, pedestriannya, dan juga drenasenya. Sehingga indah dan bersih dan itu harus dilakukan agar lingkungan indah.
"Rapikan dia, trotoarnya, tamannya, pendestriannya, drenasenya semuanya. Jalannya semua, harus indah bersih, rapi, mesti begitu. Itu yang harus diciptakan sama-sama," ujarnya.
Ia juga kembali menyatakan, bahwa untuk di Pantai Kuta kacau, sampah berserakan. Sementara, untuk wilayah Ubud dan Sanur menurutnya sedikit rapi walaupun belum maksimal.
"Coba saja lihat di Pantai Kuta itu, ampun. Saya lihat aduh, berserakan kayak gitu. Ubud agak rapian sedikit, Sanur agak rapian sedikit, tapi belum mencapai titik yang menurut saya sih kalau nilai enam belum mencapai pada angka delapan dan sembilan gitu, wah gitu, belum, itu belum," ungkapnya.
Ia juga menyatakan, bahwa kedepannya tempat atau destinasi wisata di Pulau Bali harus dibenahi, sehingga menjadi daya tarik yang indah, bersih dan hijau.
"Jadi ini harus mesti dibenahi, jangan cuma hotel yang bagus, jangan cuma kulinernya yang bagus, kerajinan yang bagus, bukan hanya itu. Tapi ekosistem, keseluruhannya harus diciptakan," ujarnya.
"Jalannya bagus, trotoar bagus, taman bagus, pohon-pohonnya bagus. Tamannya itu harusnya didorong semua, karena wilayah mau jadi daya tarik itu semuanya indah, hijau, bersih itu ciri daerah wisata," ujarnya. (awt/gol)
Load more