Denpasar, tvOnenews.com - Ketua DPRD Bali, I Nyoman Adi Wiryatama membenarkan kabar bahwa Irjen Pol Sang Made Mahendra Jaya yang akan menjadi penjabat atau Pj Gubernur Bali.
Sang Made Mahendra Jaya menjadi PJ Gubernur Bali untuk mengisi jabatan I Wayan Koster usai mengakhir masa jabatan sebagai Gubernur Bali.
Sementara, Sang Made Mahendra sendiri diketahui menjabat sebagai Staf Khusus Mendagri Bidang Keamanan dan Hukum.
"Iya (benar) rencananya. Saya baru dikasih tahu juga bahwa yang terpilih itu adalah Sang Made Mahendra jadi (jenderal) bintang dua. Tapi, surat resminya belum saya terima. Bapak Gubernur (Koster) sudah menyampaikan kepada saya bahwa itu pasti, karena bapak Gubernur juga dipanggil Mendagri," kata Wiryatama, saat ditemui di Kantor DPRD Bali, Jumat (1/9/2023).
Ia menyebutkan, bahwa tentunya siapapun yang dipilih menjadi PJ Gubernur Bali itu adalah pilihan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tito Karnavian.
"Tentunya siapa pun sudah pilihan Mendagri, tugas saya sebagai Ketua DPRD hanya mencalonkan. Kita mencalonkan kepada tiga orang, siapa pun yang terpilih iya sudah," imbuhnya.
Pihaknya mengharapkan Mahendra yang akan menjadi penjabat Gubernur Bali akan bisa menjalankan program yang sudah direncanakan sebelumnya.
Terlebih, dia menginginkan agar tidak adanya program yang belum matang atau tumpang tindih untuk dilaksanakan.
“Kita akan mengawal program-program yang sampai di tengah jalan, tahun ini harus bisa berjalan. Jangan sampai tumpang tindih program atau progam baru yang belum matang kita laksanakan,” ujarnya.
Ia menerangkan, Mahendra nantinya akan memiliki kewenangan penuh yang sama seperti gubernur. Maka dari itu, Pj Gubernur Bali nantinya juga akan melewati fase-fase krusial termasuk Pemilu 2024 pada masa kepemimpinannya.
Untuk diketahui, Pj Gubernur Bali nantinya akan memimpin hingga sekitar Bulan Nopember 2024 nanti atau setelah pemilihan Gubernur Bali yang rencananya dilakukan pada bulan itu.
Ia juga mengharapkan agar rencana jabatan Pj Gubernur Bali tepat waktu, sebab jika molor akan berdampak krusial.
“Mudah-mudahan 1 tahun 2 bulan, karena kalau lebih ya krusial juga. Kita harapkan kalau presiden tepat waktu pasti gubernurnya tepat waktu karena rencananya kan dilantik bersamaan,” ujarnya. (awt/aag)
Load more