"(Kalau kerugian) belum. Kalau kerugian kita tidak tahu, tanaman apa saja yang ditanami kehutanan. Hanya saja dari kehutanan bilangnya ada pinus, kayu putih, pohon nyam," ujarnya.
Sementara, saat ditanya apakah tidak bisa pemadaman dilakukan dengan menggunakan helikopter water bombing seperti di Gunung Bromo, Jawa Timur, pihaknya mengaku bahwa hal itu tidak bisa karena di tahun 2012 dulu pernah dicoba pakai helikopter tetapi mengalami turbulensi.
"Belum bisa, karena 2012 pernah dicoba pakai heli, cuma ditakutkan turbulensi karena Gunung Agung tipenya beda. Itu kata teman-teman yang ikut di tahun 2012. Turbulensi itu, karena anginnya itu. Di gunung itu kan berputar anginnya dan membahayakan. Lain kalau di Bromo kan datar. Tapi itu kata teman-teman, pastinya saya belum tau," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, I Made Rentin mengatakan, bahwa pada pagi tadi masih ditemukan satu titik api di lereng Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali.
Rentin mengatakan, pada Sabtu (30/9) sekitar pukul 08:36 WITA informasi perkembangan kebakaran di hutan di lereng Gunung Agung, berdasarkan informasi dari Babinsa Kecamatan Kubu, Karangasem, masih ditemukan satu titik api.
"Masih terlihat satu titik asap di lereng Gunung Agung di wilayah Juntal Kaja, pantauan dari Pasir Bumi Mandiri Kubu," kata Rentin, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (30/9).
Ia juga menyebutkan, bahwa Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Karangasem akan menuju ke Dusun Juntal, Desa Kubu, dan ke Dusun Belong, Desa Ban, Kacamata Kubu untuk melakukan pemantauan hal lain.
Load more