"Termasuk kebutuhan MCK. Telah digelar pos kesehatan dari Dinas Kesehatan dan juga dapur umum yang dikoordinir oleh Dinas Sosial dengan mengerahkan tagana," jelasnya.
Sementara, untuk antisipasi penambahan warga yang mengungsi disiapkan dua alternatif strategi yaitu pertama gelar tenda pengungsi dengan segala kelengkapannya, dan kedua menyiapkan beberapa gedung pemerintah atau balai diklat tempat penampungan.
"Balai diklat dipandang efektif untuk mengakomodir warga pengungsi, karena kita punya pengalaman saat Karantina Covid-19, semuanya relatif lebih dimudahkan dan warga merasa lebih nyaman," ujarnya.
Made Rentin juga menerangkan, saat ini tim gabungan terus berupaya memadamkan kebakaran. Upaya penebalan dilakukan dengan menambah satu armada helikopter tipe Bell 412 SP oleh BNPB untuk membantu water bombing.
"Semoga dengan tambahan helikopter dapat membantu percepat proses pemadaman. Helikopter sedang bergerak menuju Bali, dan berharap dengan dua unit helikopter akan lebih efektif dan lebih cepat dalam proses pemadaman melalui skema water bombing," ujarnya.
"Tadi malam sudah ada arahan dari Deputi Penanganan Darurat BNPB Mayjen Fajar Setyawan, untuk tambahan dukungan armada helikopter untuk Bali. Disamping helikopter, BNPB juga memberi arahan untuk memberikan dukungan peralatan darurat dalam pemadaman kebakaran, berupa APD, alat semprot jinjing, mesin sedot air, fielbed, dan juga tambahan tenda, serta kelengkapan damkar lainnya," ujarnya.
Sebelumnya, asap kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, menggangu para pengendara jalan di perempatan Pesanggaran, Denpasar Selatan.
Load more