LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Ngaben Massal di Desa Adat Munduk Andong, Tabanan
Sumber :
  • aris wiyanto

Ngaben Massal di Desa Adat Munduk Andong Tabanan Melibatkan 25 Sawa

Warga Desa Adat Munduk Andong, Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Tabanan menggelar ngaben massal pada Kamis (19/10). Sebanyak 25 sawa diikutkan dalam prosesi ini

Jumat, 20 Oktober 2023 - 11:57 WIB

Tabanan, tvOnenews.com - Warga Desa Adat Munduk Andong, Desa Bangli, Kecamatan, Baturiti, Tabanan menggelar ngaben massal pada Kamis (19/10). Sebanyak 25 sawa diikutkan dalam prosesi ngaben ini.

Ngaben massal ini dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Selain untuk kebersamaan memperat hubungan antar krama, ngaben massal ini juga bertujuan untuk meringankan biaya.

Setiap keluarga peserta ngaben massal ini dikenakan biaya sebesar Rp7.000.000. Secara nilai, nominal ini terbilang relatif murah jika dibandingkan ngaben yang dilaksanakan sendiri.

"Selain 25 sawa, ada delapan ngelungah (bayi atau anak yang belum tanggal gigi) yang ikut dalam ngaben massal ini. Astungkara acara berjalan lancar," ujar I Nyoman Sumawan, Ketua Panitia Ngaben Massal usai acara.

Berbeda dengan ngaben di beberapa tempat yang jenazahnya diambil langsung dengan menggali serta, pada ngaben ngirit di Munduk Andong ini, sawa atau jasadnya disimbolkan dengan kayu cendana yang berisi sesuratan aksara Bali.

Baca Juga :

Menurut Ida Pedanda dari Griya Kemenuh Kalibalang, sombolisasi dengan menggunakan kayu cendana atau majegahu dilakukan ketika proses ngaben yang tidak ada jasadnya.

"Kenapa menggunakan kayu cendana atau majegahu? Itu karena kedua kayu ini diyakini sebagai pohon suci yang tumbuhnya di surga," terang Ida Pedanda usai muput karya.

"Itu berdasarkan kitab suci yama tatwa, yama purwa tatwa, yama purana tatwa. Sesuai tata cara atau pidabdab upacara pengabenan yg ada di Bali," lanjutnya.

Meski menggunakan simbol dari kayu, namun prosesinya tetap dilakukan secara lengkap layaknya ada jenazah. Simbol ini diupacarai dengan sarana sama saat mengupapira sawa. 

Bendesa Adat Munduk Andong, I Putu Suartika menyebut, ngaben ngerit atau ngaben massal ini telah dilakukan sejak puluhan tahun lalu. Bahkan dari cerita para pelingsir, ngaben massal ini sudah dilakukan di masa penjajahan.

"Secara pasti saya juga tidak tahu kapan pertama kali dimulainya ngaben massal di desa kami. Tapi menurut orang tua kami pada tahun 40-an, 50-an itu sudah ada ngaben massal. Artinya kebersamaan dan kekeluargaan di desa sudah terbentuk sejak lama," ungkapnya.

Ini dibuktikan, lanjutnya, dengan dukungan dari krama adat lain yang turut membayar patus (iuran wajib) untuk meringankan beban masyarakat yang melaksanakan ngaben massal. (awt/far)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Soal Progran Makan Bergizi Gratis, Peneliti BRIN Tekankan Kandungan Mikronutrien

Soal Progran Makan Bergizi Gratis, Peneliti BRIN Tekankan Kandungan Mikronutrien

Ahli Peneliti Madya dari Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi Organisasi Riset Kesehatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Agung Dwi Laksono menekankan pentingnya memastikan bahwa kandungan mikronutrien yang direkomendasikan terdapat pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menteri Maman Bantah Penghapusan Utang Berlaku untuk Semua UMKM: Hanya yang Sudah Masuk List Kita

Menteri Maman Bantah Penghapusan Utang Berlaku untuk Semua UMKM: Hanya yang Sudah Masuk List Kita

Menteri UMKM Maman Abdurrahman menjelaskan, bank Himbara sudah memiliki daftar pelaku UMKM, petani dan nelayan yang sudah tidak mampu lagi membayar pinjaman. 
Badan Gizi Nasional: Program Makan Bergizi Gratis Dimulai Januari 2025 di 923 Titik

Badan Gizi Nasional: Program Makan Bergizi Gratis Dimulai Januari 2025 di 923 Titik

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut, program akan menjangkau 82,9 juga penerima yang terdiri dari anak sekolah, ibu hamil, dan balita.
3 Waktu Dilarang Tidur, Bisa Bikin 'Bodoh' hingga Serangan Jantung Kata dr Zaidul Akbar, Nomor 1 Setelah Shalat...

3 Waktu Dilarang Tidur, Bisa Bikin 'Bodoh' hingga Serangan Jantung Kata dr Zaidul Akbar, Nomor 1 Setelah Shalat...

Berikut 3 waktu yang dilarang tidur, bisa sebabkan kebodohan hingga risiko serangan jantung menurut dr Zaidul Akbar, di antaranya setelah shalat ini.
Makan Bergizi Gratis Akan Mencakup 82,9 Juta Orang Pada 2027

Makan Bergizi Gratis Akan Mencakup 82,9 Juta Orang Pada 2027

Ia menjelaskan, makan bergizi gratis akan terus berkembang menjadi 2.000 titik pada bulan April 2024, kemudian menjadi 5.000 titik pada bulan Juli-Agustus.
Polisi Tembak Anggota Paskibra di Semarang, Kapolrestabes Semarang Beberkan Korban Terlibat Tawuran Gengster

Polisi Tembak Anggota Paskibra di Semarang, Kapolrestabes Semarang Beberkan Korban Terlibat Tawuran Gengster

kepolisian melakukan tindakan terukur dengan melepaskan tembakan untuk membubarkan bentrok antar geng itu.
Trending
Jurnalis Korea Selatan Akui Terkejut Ketika Meliput Pertandingan Timnas Indonesia, Tagar STY Out Sekejap Berubah Jadi Pujian

Jurnalis Korea Selatan Akui Terkejut Ketika Meliput Pertandingan Timnas Indonesia, Tagar STY Out Sekejap Berubah Jadi Pujian

Memperkenalkan diri sebagai Football Bohemian, Kim Tae-seok menceritakan atmosfer Stadion Gelora Bung Karno saat Timnas Indonesia menjamu Jepang dan Arab Saudi.
Profil Alwin Jabarti Kiemas, Jadi Tersangka Judi Online Komdigi Keponakan Megawati Ini Punya Karier yang Mentereng

Profil Alwin Jabarti Kiemas, Jadi Tersangka Judi Online Komdigi Keponakan Megawati Ini Punya Karier yang Mentereng

Kasus judi online di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) kini seret keponakan Megawati Soekarnoputri, Alwin Jabarti Kiemas. Ini profilnya!
Keponakan Megawati, Alwin Jabarti Kiemas Jadi Tersangka Judi Online Komdigi, Begini Respons Tegas PDIP

Keponakan Megawati, Alwin Jabarti Kiemas Jadi Tersangka Judi Online Komdigi, Begini Respons Tegas PDIP

PDIP buka suara berita soal keponakan Megawati Soekarnoputri, yakni Alwin Jabarti Kiemas yang ditetapkan sebagai tersangka kasus judi online. Begini katanya..
Bertahun-tahun pakai Doa Iftitah dengan Inni Wajjahtu saat Shalat, Apakah Benar? Ustaz Adi Hidayat Tegaskan Kalau Nabi Muhammad SAW...

Bertahun-tahun pakai Doa Iftitah dengan Inni Wajjahtu saat Shalat, Apakah Benar? Ustaz Adi Hidayat Tegaskan Kalau Nabi Muhammad SAW...

Dalam penjelasannya, Ustaz Adi Hidayat Sebut itu hukumnya ini. Doa iftitah juga mempunyai keutamaan dahsyat jika diamalkan dalam shalat. Simak penjelasannya....
Reaksi Media Vietnam Dengar Asnawi Mangkualam Sebut Timnas Indonesia Kini Lebih Mudah Kalahkan Golden Star karena Banyak Pemain Naturalisasi 

Reaksi Media Vietnam Dengar Asnawi Mangkualam Sebut Timnas Indonesia Kini Lebih Mudah Kalahkan Golden Star karena Banyak Pemain Naturalisasi 

Media Vietnam memberikan reaksi usai mendengar Asnawi Mangkualam menyebut Timnas Indonesia kini lebih mudah mengalahkan Golden Star karena diperkuat banyak pemain naturalisasi.
Top 3 Bola: Kata Calvin Verdonk soal Suporter Garuda, Vietnam Makin Panik Lihat Timnas Indonesia, Maarten Paes Hampir Menyerah Jadi Pemain Bola

Top 3 Bola: Kata Calvin Verdonk soal Suporter Garuda, Vietnam Makin Panik Lihat Timnas Indonesia, Maarten Paes Hampir Menyerah Jadi Pemain Bola

Berikut 3 artikel bola terpopuler di tvOnenews.com pada Senin (25/11/2024). Kabar seputar pemain Timnas Indonesia masih menjadi yang paling banyak diminati.
Saat Hujan Deras Turun Baca Doa ini agar Selamat di Akhirat, Meski Bacaannya Sederhana Kata Ustaz Adi Hidayat...

Saat Hujan Deras Turun Baca Doa ini agar Selamat di Akhirat, Meski Bacaannya Sederhana Kata Ustaz Adi Hidayat...

Ustaz Adi Hidayat (UAH) menyampaikan ada satu bacaan doa memiliki kalimat sederhana menjadi amalan saat hujan deras turun terus-menerus agar selamat di akhirat.
Selengkapnya
Viral