"Iya kita masih menyelidiki di telegram. Di telegram itu kita harus masuk ke komunitasnya atau masuk ke grup itu. Untuk mengetahui penawaran-penawarannya, dan semuanya itu. Dan, tidak mudah masuk ke grup itu karena diseleksi (oleh admin)," kata AKBP Nanang, saat dihubungi Jumat (20/10).
Namun, pihaknya sudah mengetahui nomor-nomor di dalam grup yang diduga menjajakan jasa prostitusi online tersebut. Namun, kebanyakan nomor luar negeri. Dan untuk membuktikan bahwa memang beroperasi di Bali, harus dilakukan penyelidikan.
"Kita tahu nomor-nomor mereka tapi nomornya di luar negeri semua dan bermacam-macam. Nah, untuk membuktikan itu, kita masih selidiki dan itu kan ada grup telegram, jadi harus ke situ dulu. Jadi kita coba masuk sama admin belum diterima panjang prosesnya, karena ini menyangkut orang asing. Dan ini, nomornya luar negeri semua dan saya belum bisa membuktikan mereka ada di Bali," ujarnya.
Pihaknya menegaskan, bahwa untuk saat ini masih dilakukan penyelidikan dan bila memang beroperasi di Bali, tentu akan dilakukan penangkapan.
"Kita belum masuk (grup itu) dan masih proses penyelidikan. Kalau di Bali pasti ditangkap, kalau di Bali kita pasti cek posisi mereka hambatan kan luar negeri nomer mereka. Kita harus mencoba ke bosnya atau germonya," ujarnya. (awt/far)
Load more