Denpasar, tvOnenews.com - Masyarakat Bali dihebohkan dengan viralnya sebuah grup di aplikasi media telegram yang diduga menjajakan para perempuan Pekerja Seks Komersial (PSK) Warga Negara Asing (WNA) di Pulau Bali.
Di dalam grup tersebut terdapat berbagai foto wanita asing cantik diantaranya diberi nama Angelina, Karina yang disebut sebagai super model asal Russia dan mencantumkan daerah dimana model tersebut berada seperti Seminyak, Uluwatu, Nusa Dua serta Canggu. Bagi siapapun yang ingin memesan layanan tersebut bisa melalui satu akun bernama @bh_hanna.
"Text me for order (hubungi saya untuk memesan)," tulis di grup itu dengan menandai @bh_hanna.
Selain itu juga di bawah foto juga dituliskan pelayanan seksual yang diberikan seperti hot love, queen bj dan erotic massage dengan tarif 350 hingga 400 dollar Amerika per jam sampai 2000 dollar Amerika per malam.
Di grup tersebut, tidak hanya menyediakan di wilayah Bali saja, namun juga di Thailand, dan untuk di wilayah Bali terhitung ada 17 wanita bule berparas cantik yang dijajakannya dengan tarif dan layanan yang bervariasi.
Sementara, Kasubdit V Cyber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bali AKBP Nanang Prihasmoko mengatakan, bahwa soal grup yang menjajakan PSK bule masih dilakukan penyelidikan.
"Iya kita masih menyelidiki di telegram. Di telegram itu kita harus masuk ke komunitasnya atau masuk ke grup itu. Untuk mengetahui penawaran-penawarannya, dan semuanya itu. Dan, tidak mudah masuk ke grup itu karena diseleksi (oleh admin)," kata AKBP Nanang, saat dihubungi Jumat (20/10).
Namun, pihaknya sudah mengetahui nomor-nomor di dalam grup yang diduga menjajakan jasa prostitusi online tersebut. Namun, kebanyakan nomor luar negeri. Dan untuk membuktikan bahwa memang beroperasi di Bali, harus dilakukan penyelidikan.
"Kita tahu nomor-nomor mereka tapi nomornya di luar negeri semua dan bermacam-macam. Nah, untuk membuktikan itu, kita masih selidiki dan itu kan ada grup telegram, jadi harus ke situ dulu. Jadi kita coba masuk sama admin belum diterima panjang prosesnya, karena ini menyangkut orang asing. Dan ini, nomornya luar negeri semua dan saya belum bisa membuktikan mereka ada di Bali," ujarnya.
Pihaknya menegaskan, bahwa untuk saat ini masih dilakukan penyelidikan dan bila memang beroperasi di Bali, tentu akan dilakukan penangkapan.
"Kita belum masuk (grup itu) dan masih proses penyelidikan. Kalau di Bali pasti ditangkap, kalau di Bali kita pasti cek posisi mereka hambatan kan luar negeri nomer mereka. Kita harus mencoba ke bosnya atau germonya," ujarnya. (awt/far)
Load more