Sumiarsa menyampaikan, jika dibandingkan sebelum Covid-19, kunjungan wisatawan di tahun ini naik tinggi karena sebelum Covid-19 kunjungan wisatawan ke Objek Wisata Pelingpuran per hari sekitar 700 orang.
"Malah melebihi yang kita targetkan sebenarnya. Sebelum pandemi Covid-19 per harinya 700 orang, itu sudah berapa kali lipat ada kenaikan," jelasnya.
Ia menyatakan, bahwa pihaknya tentu optimis mencapai target Rp24 miliar di akhir tahun 2023. Karena pihaknya memprediksi di akhir tahun 2023 atau di Bulan Desember, sudah ada liburan panjang seperti Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Selain itu, di akhir tahun juga digelar sejumlah event di objek Wisata Pelingpuran yang bisa menarik wisatawan lebih banyak.
"Kita memprediksi di Bulan Desember atau akhir tahun, kemungkinan ada lonjakan. Kebetulan di Bulan Desember itu ada event, nah itu salah satu strategi yang kita gunakan untuk menarik wisatawan yang datang ke desa kami. Kami prediksi akan ada satu lonjakan," ujarnya.
Sementara, terkait obyek wisata di Desa Penglipuran terpilih sebagai desa wisata terbaik dunia oleh organisasi pariwisata dunia atau UNWTO, pihaknya mengatakan hal itu adalah capaian atas kerja keras bersama karena konsisten di dalam menjaga tradisi adat dan budaya di Desa Penglipuran.
"Ini juga akan menjadi suatu motivasi buat kami di Pelingpuran untuk lebih optimal dan konsisten di dalam menjaga tradisi budaya yang kita punya. Capai ini juga tidak terlepas dari kolaborasi kita dengan salah satu BUMN yang adai di Indonesia yaitu Pelindo yang mensupport kita penuh untuk membawa kita di ajang internasional ini," ujarnya. (awt/far)
Load more