Denpasar, tvOnenews.com - Penanganan musibah kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, Denpasar Selatan masih terus dilakukan petugas gabungan.
Sekretaris BPBD Kota Denpasar yang juga selaku Kepala Pos Komando, Ardi Ganggas mengatakan, berdasarkan pantauan di lapangan, kepulan asap di TPA Suwung sudah mulai menipis. Meski demikian, penanganan terus dioptimalkan guna mengantisipasi meluasnya titik api.
Pihaknya juga menerangkan, saat ini rencana operasi difokuskan pada penanganan darat. Hal ini dilaksanakan dengan menerjunkan armada Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Denpasar, Damkar Badung, Damkar Pelindo, hingga water cannon Polda Bali. Di mana, fokus pengambilan air saat ini dilaksanakan di Waduk Muara Nusa Dua atau Estuari Dam.
"Untuk pengambilan air kita fokuskan di Waduk Muara atau Estuari Dam," kata Ganggas.
Ia menerangkan, saat ini rencana operasi difokuskan di sisi timur dan sisi barat. Hal ini lantaran masih ditemukan titik api, khususnya di zona 2 dan 3 TPA Suwung. Namun demikian, luas lahan yang terbakar sudah mulai berkurang, yakni dari 32,48 hektare, yang masih dalam fokus penanganan yakni seluas 2,8 hektare.
Ardi Ganggas menyampaikan, saat ini metode pemadaman dilaksanakan dengan sistem darat. Adapun strateginya yakni dengan mengurai gas metan menggunakan eskavator dan melaksanakan pembasahan terus menerus di permukaan sampah. Langkah ini diyakini efektif dalam mendukung pemadaman api.
"Jadi sampahnya kita keruk untuk mengurai gas metan, selanjutnya kita semprot untuk memadamkan jika ada bara api, itu sangat efektif," ujarnya.
Selain itu, penanganan kali ini juga difokuskan dengan membuat perkerasan jalan. Sehingga mobil damkar dan eskavator dapat menuju seluruh lokasi di kawasan TPA Suwung.
"Jadi semua titik bisa kita tuju sekarang, penanganan dengan pola ini akan kami terus laksanakan, semoga bisa segera padam dalam waktu dekat," ujarnya.
Sebelumnya, peristiwa kebakaran terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, di Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, pada Kamis (12/10) sekitar pukul 11.00 WITA.
Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi mengatakan, terbakarnya TPA terbesar di Bali ini karena tumpukan sampah dan gas metan yang dihasilkan sehingga berpotensi mengeluarkan api.
"Penyebab kebakaran diperkirakan dari panasnya tumpukan sampah dan gas metan yang dihasilkan sehingga berpotensi mengeluarkan api," kata AKP Sukadi, Kamis (12/10). (awt/far)
Load more