Denpasar, tvOnenews.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, mencatat ada ratusan desa atau kelurahan rawan banjir dan longsor di wilayah Pulau Bali.
Hal itu sesuai dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) Provinsi Bali tahun 2022-2026 yang diterbitkan oleh Kedeputi Sistem dan Strategi BNPB.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Bali I Made Rentin mengatakan, dalam rawan bencana Provinsi Bali diturunkan per jenis ancaman atau potensi bencana.
"Terdapat 328 desa atau kelurahan yang perlu waspada banjir, dengan rincian 68 (desa dan kelurahan) kelas bahaya tinggi dan 260 (desa dan kelurahan) kelas bahaya sedang," kata Rentin, Senin (13/11).
"Desa atau kelurahan rawan longsor, terdapat 363 desa atau kelurahan harus mewaspadai ancaman tanah longsor, dengan rincian 39 kelas bahaya tinggi dan 324 kelas bahaya sedang," imbuhnya.
Ia menerangkan, Pulau Bali berada di ring of fire atau cincin api yang mengakibatkan Bali memiliki multi hazard atau multi ancaman bencana, oleh karena itu kenali daerah di sekeliling apa ancaman bahayanya lalu siapkan strategi untuk penyelamatan diri jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
"Misalnya kita tinggal dekat dengan sungai, ancamannya jelas banjir atau bahkan banjir bandang, maka strategi penyelamatan diri yang bisa dilakukan adalah jika hujan lebat terjadi dalam durasi lama dan intensitas tinggi serta tanda-tanda air sungai mulai naik atau meluap, maka jangan menunggu banjir datang tapi kita bisa lakukan evakuasi secara mandiri ke tempat yang lebih aman," ujarnya.
"Demikian juga jika pemukiman dekat dengan lereng curam yang ada pepohonan, di sana ancamannya jelas, bisa pohon tumbang bisa juga tanah longsor atau bahkan keduanya, siapkan strategi untuk evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman jika hujan lebat terjadi," ujarnya. (awt/gol)
Load more