Denpasar, tvOnenews.com - Adanya peretasan sistem KPU oleh hacker yang mengakibatkan kebocoran informasi sebanyak 204 juta data pemilih dibenarkan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asyari.
"Kita berusaha untuk memperkuat berbagai macam sistem informasi yang digunakan KPU," kata dia, saat meninjau Gudang KPU Denpasar di Gor Kompyang Sujana, Kota Denpasar, pada Rabu (13/13) malam.
Ia menyebutkan, bahwa yang mengerjakan sistem daftar teknologi pemilih adalah pihak kampus untuk membantu KPU.
"Yang mengerjakan sistem daftar pemilih kan kampus. Kami membangun sistem informasi teknologi informasi untuk alat bantu KPU itu, semuanya yang membangun kampus," imbuhnya.
Pihaknya juga menyatakan, sudah menelusuri yang melalukan peretasan tersebut dan nantinya ada upaya penindakan pidana oleh penindak hukum.
"Sudah ditelusuri, kalau itu dianggap yang melakukan hacker atau mencuri data atau membocorkan data, tindakan-tindakan pidana nanti pasti ada upaya penindakan hukum," ujarnya.
Load more