Denpasar, tvOnenews.com - Kepolisian Polda Bali menempatkan ribuan personil dalam rangka mengamankan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023-2024. Operasi pengamanan libur Natal dan Tahun dengan kode sandi Operasi Lilin Agung akan dimulai 22 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024.
"Untuk kegiatan akan ada apel tanggal 21 Desember 2023. Operasi dimulai dari tanggal 22 Desember hingga 2 Januari 2024," kata Jansen, Senin (18/12).
Dalam operasi tersebut, Polda Bali akan melibatkannsebanyak 3577 personil gabungan yang terdiri dari Satgas Polda, Polresta Denpasar hingga Polres di kabupaten dan juga instansi lainnya, seperti Dinas Perhubungan (Dishub), TNI, dan Pecalang serta petugas instansi lainnya.
"Terdiri dari 527 (personil) Satgas Polda, Polres, Polresta, ada 1146 dan instansi terkait ada 1904. Totalnya 3577 personil yang dilibatkan," imbuhnya.
Sementara, untuk operasi tersebut juga telah menempatkan 35 titik pos, yaitu Pos Pengamanan ada 20 titik,, Pos Pelayanan ada 12 titik dan Pos Pengaduan ada 2 titik.
Kemudian, untuk sasaran pengamanan diantaranya tempat ibadah Gereja, obyek wisata, lokasi pusat perbelanjaan atau mall, serta bandara dan pelabuhan.
"Ada 527 gereja yang dipersiapkan personil kita, untuk pengamanan disana. Kemudian, 38 lokasi pusat perbelanjaan, 130 lokasi obyek wisata, bandara 1 dan 5 pelabuhan," jelasnya.
Kemudian, dari hasil pemetaan ada beberapa potensi kerawanan yang sudah diantisipasi, antara lain terjadinya kejahatan konvensional, seperti pencurian kekerasan (curah), pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian sepeda motor (curanmor), dan kejahatan lainnya.
"Jadi ini antisipasi kita akibat peningkatan mobilitas dan kegiatan massa selama nataru ini. Adanya peningkatan mobilitas orang dan kendaraan. Baik itu yang masuk ke Bali dalam rangka nataru kan liburan dan juga sudah dilakukan antisipasi di titik-titik pelabuhan dan bandara," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan antisipasi adanya penumpukan orang dan kendaraan di akses pintu masuk Bali. Seperti di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Pelabuhan Gilimanuk, di Kabupaten Jembrana, dan Pelabuhan Padangbai, di Kabupaten Karangasem, dan pelabuhan lainnya di Bali.
Kemudian, pihak kepolisian juga melakukan antisipasi terjadinya peredaran gelap narkoba dan barang ilegal lainnya yang masuk Bali selama libur nataru.
"Terutama Bali sebagai tempat pariwisata tidak menutup kemungkinan orang yang berlibur ke Bali ada keinginan atau niat untuk bisa happy dan kita antisipasi untuk memutus mata rantai peredaran gelap narkoba dan barang ilegal lainnya," jelasnya.
Kemudian, pihak-pihak yang selama nataru ini telah melakukan antisipasi potensi kelangkaan stok BBM dan bahan pangan atau sembilan bahan pokok mulai dari beras, gula, dan lainnya.
"Kita sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk bisa mengantisipasi bersama agar tidak ada kelangkaan baik stok BBM maupun bahan pangan," ujarnya.
Selanjutnya, pihaknya juga telah melakukan antisipasi aksi terorisme yang menyasar tempat ibadah dan lokasi daya tarik wisata di Pulau Bali.
"Ini kita juga sudah petakan dan lakukan langkah-langkah antisipasi disana," ujarnya.
Kemudian, pihak kepolisian juga telah melakukan antisipasi keributan yang menyebabkan perkelahian maupun penganiayaan di tempat-tempat hiburan dan lokasi perayaan tahun Baru.
"Biasanya di titik kumpul pergantian tahun baru kita sudah antisipasi di tempat biasa sebagaimana tahun lalu, di daerah sepanjang Pantai Kuta dan di tempat lainnya, kita sudah berkoordinasi untuk melakukan antisipasi di sana," ujarnya.
Sementara, terkait antispasi kemacetan yang bisa terjadi di Pelabuhan Gilimanuk dan Pelabuhan Padangbai serta Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, pihaknya juga sudah berkoordinasi dan telah menyiapkan kantong-kantong parkir.
"Termasuk juga alat-alat transportasi yang digunakan. Contoh jumlah kapal yang masuk dan penerbangan dan di Gilimanuk dan di Padang Bai iya kita pastikan tidak ada penumpukan dan itu sudah di atur di kantong-kantong parkir. Sehingga tidak ada penumpukan yang bisa menimbulkan keresahan," ujarnya.
"Kalau pun ada penumpukan tapi bisa mengalir itu sudah dilakukan langkah-langkah antipasi dan belajar pada tahun-tahun sebelumnya. Di mana yang kurang, kita perbaiki dan sudah baik kita tingkatkan," ujarnya.
Selain itu, untuk di tempat obyek wisata juga telah disediakan alternatif untuk mencegah kemacetan dengan menyediakan kantong parkir alternatif bila tidak cukup menampung kendaraan.
"Jadi kemarin sudah dibahas dalam rakor, di lokasi obyek wisata kita melakukan antisipasi dan untuk kantong parkir, kalau memang sudah tidak bisa menampung kita sudah siapkan baik dari Dishub, Satpol PP, dan Pecalang yang ada di sana, untuk ada kantong parkir alternatif di lokasi obyek wisata sehingga tidak ada penumpukan," ujarnya. (awt/hen)
Load more