Ia juga menilai dengan adanya rokok bergambar calon capres-cawapres nomor 1 itu ada unsur kampanye hitam.
"Iya (ada black campaign) dari pihak lain. Kita enggak tahu siapa yang membuat itu. Yang jelas itu orang yang ingin men-downgrade elektabilitasnya AMIN," kata dia.
"Kita tidak pernah mengedarkan itu. Jadi kita baru tahu (sebelumnya), belum tahu. Setelah dikasih tahu tadi, kita konfirmasi kepada teman-teman di pusat tidak ada produk alat peraga kampanye yang menggunakan bungkus rokok seperti itu," ujarnya.
Sementara itu, dari Timnas AMIN pusat juga merespons soal itu biasa-biasa saja. Karena memang tidak mengeluarkan APK semacam tersebut.
"Iya biasa-biasa sajalah. Artinya biasa-biasa saja kita. Artinya yang jelas kita tidak mengeluarkan APK itu terus ada yang melakukan seperti itu. Tidak tahu maksudnya apa. Tapi yang jelas kalau saya tangkap itu ada unsur black campaign-nya. Masalah rokok kan pro kontra. Ada unsur untuk mengadu domba, untuk memecah belah dukungan," terangnya.
Terkait ada logo PKB di bungkus rokok tersebut, kata dia, pihaknya meminta agar mengkonfirmasi ke DPW PKB Bali.
Saat ditanya dengan adanya hal tersebut apakah akan berpengaruh ke elektabilitas suara pasangan AMIN di Bali, pihaknya menyatakan kalau soal itu tidak begitu saja langsung berpengaruh ke elektabilitas.
Load more