Badung, tvOnenews.com - Berkampanye di Bali, Cawapres nomor urut 1, Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menghadiri acara,"Silahturahmi dan Konsolidasi Relawan Basra AMIN, di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (26/1).
Ia menerangkan, bahwa dirinya telah berkeliling setelah diputuskan oleh KPU menjadi cawapres. Mulai dari Aceh, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, bahkan sampai Papua, dan kesimpulannya rakyat ini semuanya ingin berubah nasibnya tapi mau ngomong susah.
"Mau menyampaikan nggak ada jalannya, mau protes, namanya ajaran agama banyak yang memerintahkan kita tawadhu begitu. Lalu, bahasa Jawa Tengahnya, trimo eng pandum, tawakal. Tapi begitu saya datang, Mas Anies datang, nggak pernah sepi, saudara-saudara, semua berduyun-duyun, semua menyambut dengan gagap gempita. Karena apa, karena yang kita suarakan ini yang disampaikan tadi adalah perubahan. Insyaallah suara perubahan tidak bisa dibendung oleh siapapun," ujarnya.
Menurutnya, bahwa suara perubahan yang diusung oleh dirinya tidak bisa ditutupi oleh siapapun dan tiba-tiba Presiden Jokowi tidak mau netral.
“Kok tiba-tiba presiden tidak mau netral itu loh? Kenapa? Tapi hampir seluruh rakyat protes, presiden harus tetap netral dan tidak berpihak kepada siapapun. Betul?," teriak Cak Imin disambut gemuruh para pendukung yang datang.
"Jadi presiden itu, kemarin menyampaikan boleh kampanye, tapi semuanya protes nggak ada yang enggak protes, kecuali orang Bali enggak protes, semua protes dan kemudian istana menyampaikan pernyataan presiden disalahpahami, kata istana pernyataan presiden disalahpahami," ujarnya.
Ia menyebutkan, bahwa penolakan terhadap Presiden Jokowi yang tidak netral dan harus tetap netral menunjukkan suara perubahan nyata dan menjadi harapan seluruh rakyat Indonesia.
"Presiden itu lembaga tertinggi betul apa betul? Bukan hanya politiknya tinggi, kekuasaannya tinggi, jabatannya tinggi, tetapi presiden harus mengayomi dan berpihak kepada seluruh rakyat tanpa membedakan satu dengan yang lainnya," ungkapnya.
"Bayangkan kalau ada (tapi) naudzubillah min dzalik, kalau ada pendukung A, pendukung B, bentrok, presiden memihak? piye? repot nggak? Ini tanda-tanda zaman kebenaran akan terwujud rakyat sudah berani bersuara, betul? Oleh karena itu, saya menyakini dan menyaksikan gelombang perubahan ini tidak bisa dibendung," ujarnya. (awt/hen)
Load more