Lembata, tvOnenews.com - Sedikitnya 60 hektare tanaman jagung di Desa Todanara yang berada di Kaki Gunung Ili Lewotolok, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, gagal panen, akibat minimnya curah hujan sejak akhir Desember 2023 lalu.
"Petani di desa kami gagal panen. Terutama tanaman jagung yang menjadi tanaman andalan warga karana curah hujan rendah sejak Desember lalu," ungkap Kepala Desa Todanara, Fransisku Boli, kepada tvOnenews.com, Kamis (07/03/2024).
Dikatakan Fransiskus Boli, saat ini warga desa Todanara tidak saja terancam dengan aktivitas vulkanik gunung api lli Lewotolok berupa lontaran aliran lava baru di bagian selatan gunung, namun juga tengah menghadapi ancaman bencana kelaparan akibat gagal panen.
"Desa Kami tidak saja teracam dengan aktivitas vulkanik gunung, namun bencana kelaparan pun ada didepan mata warga kami karena gagal panen," tegas Kades Todanara.
Di kebun warga, papar Boli, sebagaian besar tanaman jagung terlihat kerdil dan menguning mulai dari batang hingga pada buah jagung yang juga tampak mengecil dan tak berisi.
"Saat kita buka buah jagungnya tidak ada isi. Selain itu hampir sebagain besar daunnya pun terlihat bolong karena terserang hama akibat panas berkepanjangan," urainya.
Dengan kondisi ini, lanjut Fransiskus Boli, Pemerintah Desa telah melaporkan kejadian bencana gagal panen ke pemerintah kabupaten Lembata untuk mendapatkan perhatian agar rawan pangan yang kini dihadapi masyarakat bisa diatasi dengan memberikan bantuan tanggap darurat.
"Besar harapan kami kiranya Pemda pun bisa mengintervensi kondisi ancaman kelaparan akibat gagal panen yang dihadapi warga saat ini, dengan memberikan bantuan tanggap darurat," pintahnya. (ofk/frd)
Load more