"Di laut itu ada sudah sekitar 300 ton kita evakuasi, dan masih berdatangan. Awal-awal (Bulan Maret) sudah mulai berdatangan kalau sebelumnya ada sih sedikit-sedikit," ujarnya.
"Paling banyak itu kayu, tapi di Pantai Kedonganan sampah plastik yang dominan. Iya campur sesuai dengan hari hujan dan hembusan angin, barangkali," jelasnya.
Ia menyatakan, bahwa hampir seluruh pantai di daerah Kabupaten Badung yang menghadap ke barat diserbu sampah, hanya Pantai di Tanjung Benoa dan Nusa Dua yang menghadap ke timur.
"Pantai di daerah Badung itu kan menghadap ke barat dan sekarang adalah angin barat dan membawa sampah, akhirnya terdampar di pantai daerah Badung yang memang menghadap ke barat cuma Pantai Tanjung Benoa saja dan Nusa Dua yang cenderung menghadap ke selatan dan ke timur. Itu beda lagi (biasanya) sampahnya datang dari timur," ungkapnya.
"Ada 12 zona pantai yang kita bagi itu untuk pembersihannya dari Pantai Pererenan sampai ke Tanjung Benoa. Dan, 12 zona yang biasanya diserang oleh sampah. Paling parah pantai di daerah Kuta dan itu paling lama diserang sampah itu, dari awal musim sampai akhir musim," jelasnya.
Ia mengatakan, bahwa untuk saat ini sulit memprediksi kapan serbuan sampah itu berhenti karena adanya perubahan pergeseran musim hujan.
"Kalau dulunya kita tahu persis di Bulan November sampai Maret. Sekarang malah Maret baru mulai jadi sesuai musim perubahan ini. Kalau BMKG memperkirakan ini sampai Bulan April kalau memang April badainya berlalu sampah juga akan minim yang mendarat," ujarnya.
Load more