Ia juga mengaku, saat terjadi pencurian dirinya tersadar di tangan malam karena ada anjing menggonggong dan ada orang di sebelah kamarnya dan dia mengaku uang dan barangnya hilang.
"Kemudian saya minta agar diurus tapi dia menolak. Setelah berbulan-bulan menunggu, dia menolak pesan saya. Kemudian (kami) harus menurunkan harga sewanya," ujarnya.
"Jadi kami memotong setengahnya (harga sewa vila) tapi kami tetap membayar setengahnya. Kami menulis surat terkait itu karena dia tidak memenuhi kontrak. Dan kami ingin duduk bersama dan menemukan solusi, mengajak mediasi dengan pengacara," ujarnya.
Namun, Laura mengaku bahwa dirinya diusir pergi dari vila dan didatangi sejumlah orang sehingga untuk menjaga anaknya dia terpaksa mencekik salah seorang perempuan.
"Ada banyak opsi, salah satunya kami bisa pindah. Kami juga punya deposit dan sering membeli barang untuk vila karena oven dan kulkas rusak. Jadi tentu kami perlu deposit kembali. Kami bisa saja keluar tapi kami tidak ingin," ujarnya.
"Ketika mereka membersihkan dapur dan ruang tamu, saya melindungi kamar dan anak saya. Mereka mendorong kami. Ada banyak orang, saya mengambil leher seorang perempuan (yang mencoba masuk) dan mendorongnya keluar. Saya melindungi diri dan anak saya," ujarnya.
Laura juga mengaku bahwa atas peristiwa itu, kakinya terluka dan sudah dibawa ke rumah sakit dan melapor ke polisi tapi hal itu tidak cukup bukti.
Load more