Kemudian, Penglingsir Puri Klungkung, Ida Dalem Smaraputra menyampaikan, pembangunan di Bandara Bali Utara adalah wujud pemerataan pembangunan ekonomi di Pulau Dewata, dan pada tanggal 26 Mei 2024 akan menjadi suatu celah atau pintu dan berpengaruh kepada kemajuan serta kesejahteraan masyarakat di Bali Utara, Bali Timur dan Bali Barat.
"Saya dapat kabar ada peristiwa yang ditunggu-tunggu oleh khususnya masyarakat Bali. Peristiwa itu akan sangat berarti," ujarnya.
Senada, Penglingsir Puri Ageng Blahbatuh Anak Agung Ngurah Kakarsana juga mengatakan, keluarga besar Puri Blahbatuh memohon restu Ida Topeng Gajah Mada dan Pusaka Ki Tunjung Tutur untuk mendukung pembangunan Bandara Bali Utara tersebut. Karena pihaknya percaya bahwa rencana pembangunan Bandara Bali Utara merupakan restu alam.
"Harapan puri, restu puri, doa puri untuk memeratakan pembangunan itu. Nah, ada hal penting yang terkait hajat hidup orang banyak yaitu Bandara Bali Utara yang sudah direncanakan lebih dari delapan tahun belum terlaksana. Mudah-mudahan dengan doa bersama ini, yang berwenang akan terketuk hatinya untuk segera mewujudkan Bandara Bali Utara ini," ungkapnya.
Kemudian, Penglingsir Puri Peliatan, Cok Nindya mengatakan, pihaknya sangat mendukung pembangunan Bandara Bali Utara. Karena, pembangunan di Bali perlu ada pemerataan, dan dulunya pusat pemerintahan di Bali, ada di Bali Utara.
"Kita menyadari di Bali ada delapan kabupaten dan satu kota. Tapi kenyataannya, dari sembilan kabupaten dan kota, hanya (Kabupaten) Badung yang mensejahterakan dan bahkan membantu daerah Bali Utara, Barat dan Timur. Sehingga perlu sekali adanya pemerataan pembangunan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan, Made Suliasih mengatakan, bahwa rencana bandara yang landasannya di laut itu sudah diwacanakan berpuluh tahun yang lalu. Rencana ini diakuinya juga disetujui oleh masyarakat setempat sebab rencana tersebut tidak akan merusak jalan-jalan niskala.
Load more