"Yang menyebabkan meninggalnya itu, karena kondisi yang cukup berat dari luka bakarnya. Kalau kami di ICU, kalau lebih dari 70 persen (luka bakar) itu dihitung dari seluruh tubuhnya itu sudah kemungkinan berat dari paru-paru dan jantungnya (juga terpengaruh)," ujarnya.
Ia juga menyebutkan, bahwa saat pasien tiba di Ruang intensive care unit (ICU) penanganan sudah dilakukan sangat optimal dengan memberikan bantuan pernafasan dan memberikan cairan karena dengan luka bakar korban kehilangan cairan.
Sementara, untuk korban yang meninggal dunia pertamakali adalah korban bernama Edi Herwanto pada Senin (10/6) dini hari dan korban kedua adalah Purwanto pada Senin (10/6) sekitar pukul 10:00 WITA dan korban ketiga adalah Yudis Aldyanto pada Selasa (11/6) dini hari tadi.
dr I Gusti Putu Hendra Sanjaya selaku Dokter Bedah Plastik di RSUP Prof Ngoerah mengatakan, bahwa untuk ketiga korban yang meninggal dunia rata-rata luka bakar di atas 60 persen.
"Untuk korban Yudis (luka bakar) 88 persen, Purwanto (luka bakar) 74 persen, dan Edi hampir 90 persen," ujarnya.
Sebelumnya, total jumlah korban akibat kebakaran gudang gas elpiji sebanyak 18 orang dan seluruhnya kini dirawat di sejumlah rumah sakit di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, Bali.
"Saat ini ke-18 korban sedang dirawat intensif di beberapa rumah sakit," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (9/6).
Load more