Pihaknya juga menyebutkan, bahwa pemilik PT. Indo Aviasi Perkasa juga akan diperiksa dan diminta keterangan terkait jatuhnya helikopter tersebut.
"Iya (akan diperiksa) itu bagian dalam pemeriksaan tentunya. Karena ini ada peristiwa kecelakaan, nanti akan didalami penyebabnya apa. Apakah memang sesuai dugaan ditemukannya tali layang-layang akibat itu, atau ada faktor lain nanti kan dicek. Yang berwenang yang ngecek itu, kita belum bisa menyimpulkan sebelum ada hasil pemeriksaan," ungkapnya.
Sementara, untuk barang bukti yang diamankan atas peristiwa tersebut adalah tali layang-layang dan layangannya tidak ditentukan di TKP.
"Kalau layang-layang tidak ditemukan, cuma talinya ada di situ. Masih didalami semua, yang ditemukan di situ kan ada, nanti dilihat penyebabnya apa. Itu masih dalam bagian investigasi tim yang berwenang. Kalau sekarang kan nggak bisa, banyak dugaan penyebab. Bisa karena cuaca misalnya, bisa karena benang itu, bisa banyak hal," ujarnya.
Sebelumnya, sebuah helikopter terjatuh di kawasan tebing di daerah Banjar Suluban, Desa Pecatu, Kuta Selatan, Jumat (19/7) sekitar pukul 14.45 WITA.
Kepala Dusun (Kasus) Banjar Suluban I Wayan Suartana mengatakan, bahwa helikopter tersebut membawa lima penumpang bersama kopilotnya.
"Iya betul (helikopter jatuh). Korban helikopter ada lima penumpang bersama kopilotnya kalau tidak salah, warga negara Indonesia dua orang sama kopilotnya, orang Indonesia, dan tamu asing ada tiga orang," kata Suartana, saat dihubungi Jumat (19/7).
Load more