"Saat malam hari, kami kadang pakai pelita, jika bola lampu listrik tidak dinyalakan dari rumah tetangga," kisahnya.
Untuk betahan hidup, lanjut Maria, suaminya terpaksa harus menjadi buruh tani di lahan persawahan milik orang dengan upah yang jauh dari harapan agar bisa makan dan minum.
"Bapak kerja hanya untuk kami makan hari ini saja. Esok kerja buruh lagi," paparnya.
Selain itu, lanjut Maria, selama ini berbagai macam bantuan sosial yang diluncurkan pemerintah pusat seperti Bantuan langsung Tunai maupun bantuan non Tunai, PKH, perumahaan yang layak huni maupun BPJS, belum pernah didapati keduanya.
"Kami pernah dapat dari dinas sosial berupa beras, mie dan telur. Tapi itu sudah lama ketika masih covid. Sekarang tidak lagi," ujarnya. (ofk/frd)
Load more