Denpasar, tvOnenews.com - Made Mangku Pastika, Gubernur Bali dua periode 2008-2018 yang juga Mantan Anggota DPD RI menggelar Temu Kangen dan Deklarasi Rumah Kemenangan Rakyat untuk Pasangan Calon Gubernur dan Wagub Bali nomor urut 1, Made Muliawan Arya (De Gadjah) dan Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) di Sekar Tunjung Center (STC) Denpasar, dengan mengusung tema "Bali Bangkit Menuju Indonesia Emas 2045: Bali yang Maju, Unggul, Lestari, Indah, Ajeg dan Sejahtera".
Kegiatan itu dipandu oleh Ketua PAN Bali Sri Yogi Lestari dan dihadiri Tokoh Pariwisata Bali I Gede Wirata yang juga pemilik Bounty Cruise dan Panudiana Kuhn.
Hadir pula Advokat Gede Pasek Suardika (GPS), Ketua Majelis Agung Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang juga mantan Ketua Komisi III DPR dan Anggota DPD RI, Ketua Tim Pemenangan Paslon Mulia-PAS I Kadek Budi Prasetya, Tim Ahli Pemenangan Mulia-PAS Sri Wigunawati, dr. Ketut Putra Sedana alias dr. Caput yang juga Mantan Ketua BMI Buleleng.
Para paslon hadir yakni Paslon Mulia-PAS untuk Pilgub Bali 2024, paslon 1 Sugawa-Suardana (Buleleng), Palson 1 Suryadinata (Badung), Paslon 1 Ambara Adi dikenal ABDI (Denpasar), I Nengah Tamba (Cabup Jembrana).
Acara itu digelar bertepatan dengan Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029 yang melanjutkan kepemimpinan Presiden ke-7 Jokowi.
Prabowo-Gibran berhasil meraih 96.214.691 suara atau 58,59 persen dari total suara sah nasional dan memenuhi sedikitnya 20 persen suara di setiap provinsi yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia, termasuk menang di Bali. Pelantikan tersebut dihadiri kepala negara dan kepala pemerintah serta utusan khusus negara-negara sahabat lainnya.
Presiden Prabowo akan menghadapi banyak persoalan baik nasional maupun kondisi geopolitik yang semakin tegang dan berpotensi menimbulkan perang dunia ketiga (PD III).
“Indonesia memegang peranan meskipun tidak terlibat langsung. Oleh karena penduduk yang besar, sumber daya alam yang besar, namun potensi pecah juga besar karena terdiri dari berbagai suku, ras, agama dan budaya. Maka itu perlu terus diingatkan Pancasila jadi pedoman hingga Bhineka Tunggal Ika,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Mangku Pastika mengaku satu angkatan dengan Prabowo, lulusan ABRI 74, namun kini Prabowo sudah menjadi Presiden Republik Indonesia.
Kala itu, ketika Mangku Pastika mencari rekomendasi dukungan-dukungan partai untuk maju cagub periode kedua, tidak lebih dari 10 menit sudah dapat rekomendasi dari Ketum Gerindra Prabowo yang kini Presiden RI dan berkenan hadir ke STC.
Bahkan Prabowo sempat datang ke STC Denpasar, ketika Mangku Pastika maju sebagai Calon Gubernur Bali pada periode kedua.
"Dulu sahabat baik, sekarang Presiden RI. Beliau (Prabowo-red) pernah ke STC. Semoga suatu saat nanti ada RI 1 datang ke sini (STC-red)," ungkap Mangku Pastika.
Meskipun ide acara temu kangen dan deklarasi dipersiapkan secara singkat. Namun tetap mengoptimalkan momen tanggal 20 Oktober 2024 sebagai hari yang bersejarah untuk mewujudkan Bali yang lebih baik. Pemimpin menentukan segalanya, baik atau buruknya daerah ditentukan oleh pemimpin.
Dengan demikian, Pilkada serentak akan digelar 27 November 2024. Sebuah momen strategis bagi rakyat untuk menentukan masa depan daerah dan Indonesia yang lebih baik.
Dalam konteks Bali, hajatan politik ini memberikan makna sangat penting karena Pilkada bukan sekadar mengganti atau meneruskan kepemimpinan. Namun juga mengganti nasib rakyat ke arah yang lebih baik.
Mangku Pastika mengatakan, Bali memerlukan Gubernur Bali yang memiliki wawasan global dan peduli kepada rakyat. Dengan menerapkan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabilitas, partisipasi publik dan kebebasan pers.
"Kita perlu pemimpin berwawasan global. Tapi peduli pada rakyatnya. Mudah-mudahan Tuhan memberikan perlindungan dan restu kepada kita semua," harapnya.
Maka Mangku Pastika pasang badan untuk memenangkan Mulia-PAS untuk Pilgub Bali 2024. Bali bagian integral dari Indonesia. Apa yang terjadi di Indonesia akan berpengaruh pada Bali.
Pulau Dewata sudah tergantung pada pariwisata. Namun pariwisata sangat bergantung dari situasi eksternal, lingkungan luar pasar baik keamanan, kesehatan, kebersihan, perilaku masyarakat.
Dengan demikian, program Bali Mandara yang sudah berjalan selama 10 tahun, kini bisa dilanjutkan dengan Bali Mulia.
"Setelah Bali Mandara, kini Bali Mulia PAS," ujarnya.
Untuk membangun Bali, memang diawali dengan perbaikan penanganan APBD sehingga persoalan Bali bisa ditanganai mulai kemiskinan, sampah, macet, pendidikan dan lainnya.
Porsi APBD Bali, setengah dari PAD Bali bahkan kurang, setengah lebih dari APBN Pusat. Maka pentingnya pemerintahan satu jalur agar Bali lebih baik.
Dalam mewujudkan Bali yang maju, menurutnya, memang diperlukan perhatian kepada program pendidikan. Mangku Pastika sudah mewarisi SMAN/SMKN Bali Mandara berasrama untuk siswa miskin.
Sementara itu, Cawagub Bali Putu Agus Suradnyana (PAS) memberikan apresiasi kepada Mangku Pastika dalam sisa hidupnya masih terus memberikan kontribusi dalam mewujudkan Bali lebih baik. Hadirnya Rumah Kemenangan Rakyat diharapkan mampu menjaga Bali baik sebelum Pilkada maupun setelah Pilkada. (asi/far)
Load more