Badung, tvOnenews.com - Mengantisipasi lonjakan penumpang di masa libur Nataru, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, membuka posko terpadu monitoring angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada Rabu (18/12).
"Mulai tanggal 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025 yang berlokasi di area Terminal Kedatangan Domestik," kata dia.
Selama libur nataru kali ini Bandara I Gusti Ngurah Rai diprediksi akan dipadati sebanyak 1,3 juta penumpang atau naik 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Pada periode nataru tahun ini kami prediksi bandara akan dipadati 1,3 juta penumpang. Jika dibandingkan dengan nataru tahun lalu terjadi pertumbuhan mencapai 10 persen. Demikian juga dengan trafik pesawat yang kami proyeksikan akan mencapai 7.800 pergerakan, naik hampir empat persen. Karenanya kami akan menyiagakan lebih dari 1.300 personel untuk memastikan operasional bandara dapat berjalan selamat, aman, dan lancar," kata dia.
Sebagai destinasi wisata, setiap akhir tahun Bali akan dipadati wisatawan yang ingin merayakan natal dan tahun baru dengan berwisata di Pulau Dewata, Bali. Oleh karenanya, pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah persiapan.
“Fokus pelayanan kami sesuai pilar perusahaan yakni premises, terkait kesiapan infrastruktur dan fasilitas. Kemudian people, berupa kesiapan personel bandara serta process yakni kolaborasi lintas instansi untuk memastikan operasional angkutan Nataru berjalan baik dan lancar,” imbuhnya.
Dengan prediksi 1,3 juta penumpang, maka selama beroperasinya Posko Nataru, Bandara I Gusti Ngurah Rai akan melayani hampir 70 ribu pergerakan penumpang per hari. Jika dibandingkan rata-rata harian penumpang selama Januari sampai November 2024 yang mencapai 65 ribu, maka ada kenaikan delapan persen.
"Sedangkan trafik pesawat saat nataru nanti akan ada 413 pergerakan atau lebih padat tujuh persen jika dibandingkan dengan rata-rata harian tahun ini yaitu sebanyak 387 pergerakan pesawat," jelasnya.
Puncak libur natal sendiri diperkirakan terjadi pada 20 Desember 2024 dengan 489 pergerakan pesawat dan jumlah penumpang tertinggi sebanyak 83.635 orang, dan puncak pascanatal akan terjadi di tanggal 26 Desember 2024 sebanyak 452 pergerakan pesawat dengan perkiraan penumpang 81 ribu orang.
"Sedangkan puncak libur tahun baru akan diprediksi akan terjadi pada 29 Desember 2024 yaitu mencapai 503 pergerakan pesawat dan 80.766 pergerakan penumpang. Puncak arus balik terjadi pada 2 Januari 2025 diprediksi akan ada 467 pergerakan pesawat dengan estimasi 79.957 pergerakan penumpang," jelasnya.
Proyeksi peningkatan trafik pesawat dan penumpang diukur dari tren pertumbuhan Nataru periode sebelumnya dan pengajuan penambahan penerbangan atau extra flight.
"Sampai dengan hari ini, kami telah menerima 449 permohonan extra flight dari tujuh maskapai, yaitu 122 penerbangan dari Indonesia Air Asia, 88 dari Super Air Jet, 87 tambahan penerbangan dari maskapai Lion Air, 82 penerbangan milik Citilink, Garuda Indonesia menambah 30 penerbangan, Nam Air 22 penerbangan, dan Pelita Air mengajukan tambahan 18 penerbangan," terangnya.
Seluruh extra flight akan melayani tujuh penerbangan domestik dengan rute tertinggi pertama tujuan Jakarta atau Cengkareng yaitu sebanyak 265 penerbangan, di posisi kedua tujuan Surabaya terdapat tambahan 76 jadwal penerbangan, Makassar akan ada 38 tambahan penerbangan, Lombok 22 penerbangan, Pontianak di posisi kelima yaitu 12 penerbangan dan terakhir tujuan Banjarmasin delapan penerbangan.
Selain itu, dalam menghadapi angkutan nataru dan sekaligus memasuki musim hujan, pihak Bandara I Gusti Ngurah Rai telah melakukan koordinasi dengan seluruh pihak terkait dan menyusun langkah-langkah mitigasi untuk memastikan operasional penerbangan dan pelayanan kepada penumpang dapat tetap berjalan dengan baik, serta memastikan seluruh instansi terkait di bandara dapat menjalankan prosedur penanganan operasional saat terjadi gangguan cuaca.
"Kami terus berupaya memberikan kepastian seluruh infrastruktur dan fasilitas di Bandara I Gusti Ngurah Rai dalam kondisi laik, seperti tingkat kekesatan runway atau skid resistant, alat bantu visual khususnya untuk keselamatan penerbangan, serta sistem kelistrikan. Kami juga secara intens melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan terhadap fasilitas atau peralatan di bandara khususnya di area sisi udara, dan memastikan seluruh drainase berfungsi dengan baik," ujarnya. (awt/far)
Load more