Kemenpar mengembangkan program unggulan gerakan wisata bersih untuk meningkatkan kebersihan di destinasi wisata. Karena kebersihan menjadi hal utama terkait kenyamanan wisatawan.
Selain itu, Bali sebagai destinasi favorit wisatawan juga telah bersiap menerima wisatawan. Sejumlah langkah mitigasi telah dirancang, seperti pembukaan Posko Nataru, penerapan manajemen dan rekayasa lalu lintas di area yang berpotensi menimbulkan penumpukan kendaraan di antaranya Bandara I Gusti Ngurah Rai, Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Padangbai, kawasan wisata Bedugul, Kuta, hingga Ubud.
Kemudian, penyiapan sarana dan prasaranan kesiapsiagaan cuaca buruk dan bencana alam serta monitoring dan evaluasi secara berkala yang terus dilakukan. Upaya mitigasi ini melibatkan InJourney, Polda Bali, Satlantas Polres setempat, Dishub Provinsi Bali, hingga stakeholder terkait lainnya.
“Persiapan tersebut dilakukan karena kita belajar dari sebelumnya, dari tahun lalu. Semoga sampai akhir tahun bahkan awal tahun semuanya berjalan lancar,” ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjokorda Bagus Pemayun, mengatakan Bali sebagai destinasi pariwisata dunia selalu siap setiap saat menghadapi momen-momen besar termasuk natal dan tahun baru.
Pihaknya juga telah mengoptimalkan Satuan Tugas (Satgas) tata kelola pariwisata yang melibatkan seluruh stakeholder lewat surat keputusan Gubernur Nomor 264/03-L/HK/2023), melakukan sosialisasi do’s and don’ts wisatawan saat berkunjung ke destinasi, juga monitoring dan evaluasi dengan meninjau sejumlah destinasi. Maka dapat dipastikan Bali sudah sangat siap menyambut wisatawan.
“Kami proyeksikan terjadi peningkatan wisatawan baik mancanegara maupun nusantara mencapai 20 persen,” ujarnya.
Load more