"Itu deteksi demam, kan di sana bisa lihat misalnya dari China kalau dia demam pasti kita berpikir ke arah sana dan cepat kita arahkan untuk diperiksa cek lengkap. Karena (dulu) saat Monkey Pox setiap dari Afrika kalau ada demam kita (periksa). Kalau dari China, wisatawan rombongan pasti kita cek," ujarnya.
Ia menyatakan, bahwa virus HMPV tidak mematikan sehingga sampai saat ini Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO belum mengumumkan sebagai penyakit global.
"Yang jelas virus itu tidak mematikan makanya WHO belum (mengatakan) ini sebagai penyakit global belum. Virusnya semacam flu cuma cepat yang menyebar itu yang di China dan sejenis itu belum masuk ke Indonesia. Tapi kita belum tahu karena kita terbuka untuk ini tetap kita jaga karena belum ada vaksin untuk pasien pencegahan, belum ada," jelasnya.
Namun demikian, masyarakat diimbau menjaga pola hidup yang bersih dan sehat seperti minum vitamin dan banyak makan makanan bergizi. Kemudian, jika mengalami flu agar memakai masker dan menghindari kerumunan kendati hal itu belum diwajibkan.
"Kalau lagi pilek batuk iya pakai masker dan jaga jarak. Tapi belum ada hal khusus untuk melarang orang itu, tidak ada. Kita sampaikan tetap berprilaku hidup sehat terus makan-makan yang bergizi dan vitamin kalau lagi kondisi tidak enak. Terus kalau kita lagi sakit kalau tetap kita harus pergi harus pakai masker, batuk pilek itu tetap pakai masker dan kita tidak menularkan ke orang lain," ujarnya.
"Kalau masyarakat tetap ingin lebih protektif lagi kalau berada di kerumunan pakai masker silahkan. Tapi kita tidak mengharuskan, silahkan mau jaga diri sendiri silahkan pakai masker kalau di kerumunan kalau kondisi kita lagi lemah gampang kena penyakit pakai masker saja. Jaga kesehatan yang penting," ujarnya. (awt/far)
Load more