Denpasar, Bali - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan tengah mempertimbangkan usulan pelaku pariwisata dan Pemerintah daerah Bali terkait rencana tanpa karantina atau zero quarantine untuk membangkitkan kembali pariwisata di Bali.
Luhut menyatakan, keputusan Bali bebas karantina ditentukan dengan melihat perkembangan kasus Covid-19 di Bali. Apalagi saat ini kasus Covid-19 di Bali, semakin hari kian membaik artinya sudah menurun dan tingkat vaksinasi di Bali sudah cukup tinggi.
"Kan semakin hari semakin baik (angka kasus Covid-19). Dari Bapak Gubernur dan Bapak Kapolda memberikan informasi. Jadi, kalau angka (vaksinasi) ini sudah sesuai standar WHO, bisa kita bikin zero karantina, kenapa tidak," kata Luhut saat ditemui di Denpasar, Bali, Jumat (25/2).
Ia juga menyatakan, pemerintah pusat akan melihat dua minggu kedepan sebelum menentukan Bali bebas karantina.
"Tinggal kita tunggu dua Minggu kedepan ini," imbuhnya.
Ia juga menyatakan, untuk para Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) atau wisatawan yang datang ke Bali, selain tanpa karantina juga akan menerapkan bebas visa kedatangan atau free visa on arrival atau VoA.
"Mungkin kita tanpa karantina dan orang yang datang ke sini visanya tidak boleh pakai sponsor-sponsor lagi langsung seperti dulu lagi," ujarnya.
Selain itu, Menteri Luhut juga merespon soal mafia visa, kedepannya tentu itu akan hilang dengan sendirinya bila aturan tanpa karantina dan VoA diterapkan di Bali.
"Iya justru kita hilangkan, kalau konsisten kita bangun pasti akan hilang. Pasti beres," ujarnya. ( Aris Wiyanto/mii)
Load more