Denpasar, tvOnenews.com - Misteri kematian mantan Bupati Jembrana, Ida Bagus Ardana dan istri, A Sri Wulan Trisna yang ditemukan tewas dalam rumah dipastikan adalah korban pembunuhan.
Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Laorens Rajamangapul Heselo mengatakan, kedua korban tewas dibunuh berdasarkan hasil otopsi.
"Kalau untuk pembunuhan itu sudah pasti, karena itu sudah berdasarkan dari hasil otopsi itu pembunuhan," kata Kompol Laorens, di Mapolsek Denpasar Selatan, Selasa (28/1) sore.
Kendati demikian, pihaknya juga belum bisa menentukan siapa pelaku pembunuh dan motifnya tentu juga belum diketahui.
"Tapi motifnya ini yang kita masih (cari), karena apa, motifnya apakah mungkin masalah harta atau mungkin masalah antara keluarga atau mungkin orang lain yang ingin masuk ke dalam, itu yang kita belum dapatkan, karena semua masih berupa petunjuk," imbuhnya.
Ia menyatakan, sampai saat ini para penyidik masih mengumpulkan petunjuk-petunjuk sehingga bisa dijadikan dua alat bukti sehingga menentukan siapa pelakunya.
"Menurut keyakinan kita, penyidik kita harus mengumpulkan petunjuk-petunjuk yang ini, sehingga petunjuk ini bisa dinaikkan dalam proses dua alat bukti, dijadikan alat bukti dan alat bukti ini yang menentukan. Sampai saat ini itulah kendalanya, kita masih berupa petunjuk kita tidak bisa menuduh oh ini dia pelakunya, ini pelakunya. Cuma dari petunjuk-petunjuk itu masih kita rangkaikan dan yang jelas itu masih jalan," katanya.
Sementara, saat ditanya apakah pelaku ada dugaan orang terdekat. Pihaknya juga belum bisa memastikan karena hingga saat ini belum ada bukti yang kuat dan hanya petunjuk saja.
"Saya belum bisa pastikan karena itu satu berupa petunjuk semuanya ini. Kalaupun kita bilang siapa orangnya tapi kita kan harus punya sesuatu bukti yang memang mengatakan bahwa dia itu sebagai pelakunya memperkuat dengan alat bukti," ujarnya.
"Kalau kita bilang dalam pembuktian itu ada lima pembuktian petunjuk itu tidak bisa dijadikan kekuatan, kita harus dapat bukti-bukti lain. Surat dan mungkin saksi yang lain," katanya.
Sementara, saat ditanya soal sidik jari yang ditemukan pihak mengaku hal itu belum bisa ditentukan karena sidik jari hasilnya belum sempurna.
"Kalau dari sidik jari sendiri sih dalam posisi di TKP kan, karena kalau memang sidik jari ada beberapa tempat yang diambil cuma belum bisa diangkat sidik jarinya. Karena memang kalau dari segi identifikasi memang misalnya tempat bisa dipakai bisa. Tapi dari beberapa yang kita ambil itu belum bisa diangkat sidik jarinya dan tidak ditemukan bentuk sempurnanya," ungkapnya.
Ia juga menyebutkan, sampai saat ini sudah 20 orang saksi yang diperiksa dalam peristiwa tersebut. Namun, untuk pelakunya belum bisa disimpulkan itu siapa.
"Saya sendiri belum bisa menyimpulkan yah. Sekitar 20 saksi (yang diperiksa). Tapi tetap kita upayakan yah, nanti kalau ada perkembangan kita sampaikan lagi," ujarnya.
Sebelumnya, penemuan mayat korban yang merupakan mantan Bupati Jembrana, Bali, Ida Bagus Ardana dan istrinya, A Sri Wulandari Trisna membuat geger warga.
Kedua korban ditemukan meninggal dunia, di dalam rumah milik korban, di Jalan Gurita 4 Nomor 6, Lingkungan Karya Darma, Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, pada Kamis tanggal 8 Agustus 2024 lalu.
Kepala Lingkungan Karya Dharma Putu Gede Igar Bramandita mengatakan, mengetahui kejadian itu setelah ditelpon oleh tetangganya sekitar pukul 18:35 WITA dan orang yang pertama kali masuk untuk mengecek ke dalam rumah adalah menantu korban.
"Dari infonya seperti itu (mantan Bupati Jembrana). Jadi tetangga curiga rumah Pak Ardana sudah terkunci selama tiga hari, tidak ada aktivitas dan halaman kotor," kata Bramandita. (awt/gol)
Load more