tvOnenews.com - Komitmen PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) di dunia pendidikan kembali dipertanyakan. Jika mengacu pada Blue Print (cetak biru) program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang disepakati dengan Pemrov NTB, komitmen perusahaan tambang tembaga dan emas yang beroperasi di Batu Hijau, KSB untuk sektor pendidikan masih sangat kecil.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial Hukum dan Ilmu Politik (Fishipol) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Dr. Zulkarnain, Rabu (19/03/2025) mengaku prihatin dengan kondisi terakhir masyarakat Sumbawa Barat meski memiliki perusahaan tambang sekelas Amman Mineral. Berbagai aksi dan tuntutan yang suarakan masyarakat KSB selama ini tidak lepas dari kurang pekanya perusahaan terhadap kondisi masyarakat setempat. Baik di bidang pendidikan, kesehatan maupun masalah tenaga kerja dan lain sebagainya.
"Ini berangkat dari keprihatinan. Kekayaannya dikeruk habis, tapi masalah tenaga kerja, pengusaha lokal yang kurang diberdayakan, pajak Material Bukan Logam dan Batuan (MBLB) yang seharusnya dibayar tapi tidak dibayar itu tidak pernah diselesaikan perusahaan. Termasuk masalah pendidikan," tegasnya.
Bidang pendidikan misalnya, Doktor Naen demikian disapa mengaku, jika mengacu pada tujuan, sasaran dan strategi serta arah kebijakan PPM, apa yang dilakukan perusahaan masih jauh dari yang disyaratkan aturan. Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), seharusnya program yang dilaksanakan Amman Mineral terfokus pada peningkatan kapasitas dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pondasi daya saing daerah.
"Sasarannya, harusnya mampu meningkatnya kualitas dan jangkauan layanan pendidikan masyarakat sekitar tambang. Tapi fakta lapangan masih sangat jauh dari harapan," sesalnya.
Amman Mineral juga belum mampu mewujudkan mutu pendidikan berkeadilan dan terjangkau oleh masyarakat tambang. Harusnya Amman Mineral mampu menjadikan wilayah tambang sebagai percontohan, di mana program yang mereka laksanakan seharusnya menjadi kiblat bagi perusahaan tambang lain. Fakta lapangan saat ini masih banyak anak-anak Sumbawa Barat yang belum menerima pemerataan pendidikan, baik melalui beasiswa maupun kegiatan sejenis.
"Selama ini Amman hanya memberikan beasiswa kepada sekelompok orang. Beasiswa yang selama ini mereka gaungkan itu hanya dinikmati orang-orang tertentu. Tidak semua anak KSB mendapatkan program ini," tegasnya.
Load more