Hingga hari ini, lanjut Suhadi, pihak dinas pertanian tetap melakukan upaya evakuasi terhadap anjing liar sebagai langkah pencegahan bertambahnya kasus. Untuk penanganan evakuasi, dinas bekerja sama dengan Perbakin melakukan evakuasi dalam rangka pengambilan sample.
“Dimana tempat ada gigitan, maka harus melakukan pengambilan sample agar secara cepat kita dapat mengetahui apakah anjing sudah tertular atau belum,” jelasnya.
Terkait dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), evakuasi anjing dilakukan dengan cara ditembak mati, bukan diracun atau dipukul.
"Alat alat yang dibantu kementerian tersebut berupa senjata untuk membius anjing liar, setelah dibius selanjutnya anjing tersebut bisa divaksin kemudian diberi penanda untuk mengetahui mana yang sudah divaksin mana yang belum," kata Suhadi.
Apabila ditemukan bangkai anjing disemak-semak, Suhadi mengimbau kepada masyarakat agar dapat menghubungi pihak dinas pertanian KSB jika ada kejadian melalui Call Center yang telah disebar melalui brosur dan baliho.
“Kalau warga menemukan bangkai anjing, bisa langsung menghubungi petugas di dinas pertanian, nanti akan ada tim yang akan turun menanganinya,” kata Suhadi menambahkan. (Irw/Ask)
Load more