"Sehingga pencegahannya kita berorentasi itu, menjaga kebersihan lingkungan, menjaga kebersihan pribadi, alat-alat makan tidak boleh pakai bersama, kita makan kira-kira yang tidak terkontaminasi dengan virus atau patogen. Misalnya air minum dimasak yang baik, bahan makanan yang kita konsumsi harus bersih," ujarnya.
Seperti yang diberitakan, seorang anak berjenis laki-laki berusia dua tahun di Denpasar, Bali, terserang penyakit hepatitis akut misterius namun kondisinya hingga saat ini secara klinis maupun hasil laboratorium cukup baik.
Anak tersebut merupakan warga Denpasar, Bali, dan dinyatakan probable hepatitis akut setelah dilakukan pemeriksaan.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) IGN Sanjaya Putra mengatakan, bahwa anak tersebut berusia dua tahun dan masuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Bali, pada tanggal 15 Mei 2022 lalu.
"Kasusnya hepatitis akut yang probable ini hasilnya. Tapi pasiennya keadaan klinisnya baik," kata Sanjaya, saat ditemui di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Jumat (27/5).
Ia menyebutkan, bahwa awalnya riwayat pasien mengalami keluhan saluran cerna, mual, muntah, sakit perut dan mata kuning. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan hefatitis dari A hingga E hasilnya negatif.
"Hepatitis A sampai E-nya negatif sehingga kita golongkan kasus hepatitis akut non etiologinya dan kasusnya boleh disebut probable. Pasien umur dua tahun dan keadaan klinisnya baik, mungkin sehari dua hari ini kita pulangkan," imbuhnya.
Load more