Ia juga mengatakan, BNN RI sebagai leading instution penanggulangan permasalahan narkotika dengan pendekatan strategi yang komprehensif, meliputi strategi soft power approach, hard power approach, smart power approach, dan cooperation.
Kemudian, untuk soft power approach merupakan aktivitas pencegahan untuk meningkatkan daya tangkal masyarakat. Khususnya, generasi muda terhadap bahaya narkoba melalui kegiatan penyebarluasan informasi, edukasi, dan advokasi.
Di samping itu, pendekatan itu meliputi peningkatan aksebilitas dan akseptabilitas pelaksanaan layanan rehabilitasi bagi penyalahgunaan narkoba untuk pemulihan dari kecanduan.
Pelaksanaan strategi itu, dilakukan melalui berbagai program kegiatan. Antara lain, program desa bersinar bersih narkoba pada 558 desa atau kelurahan, sekolah bersinar pada 1740 sekolah, kampus bersinar pada 352 perguruan tinggi dan lembaga pemasyarakatan (Lapas) bersinar pada 175 lapas.
Sedangkan, jumlah kabupaten dan kota di Indonesia yang tanggap ancaman narkoba sebanyak 101 kabupaten dan kota. Terdiri dari 4 wilayah kategori sangat tanggap dan 97 wilayah berkategori tanggap.
"Selanjutnya, dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat dilaksanakan program alternatif development pada kawasan rawan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, dengan alih ketrampilan dan alih fungsi lahan yang telah dilaksanakan pada 60 kawasan," ujarnya. (asi/hen)
Load more