Denpasar, Bali - Wabah penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terus menyebar di Pulau Bali. Hingga kini sapi yang terjangkit terus bertambah dan kini total sudah 128 ekor sapi yang terjangkit wabah PKM.
Awalnya wabah penyakit mulut dan kuku hanya ditemukan di tiga wilayah di Bali, yakni Kabupaten Gianyar, Buleleng dan Karangasem dan kini sudah terdeteksi di wilayah Kabupaten Bangli. Namun, dari 128 ekor sapi itu sudah ada 62 ekor sapi yang dilakukan stamping out atau dipotong paksa.
"Kasus semuanya 128 ekor sapi. Ada di Karangasem, Bangli, Gianyar dan buleleng. Dari 128 itu, pemotong bersyarat sebanyak 62 ekor. Jadi yang sisanya sebanyak 66 ekor (yang belum dimusnahkan) tapi hari ini dan besok kita tuntaskan," kata I Wayan Sunada selaku Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distanpangan) Provinsi Bali, saat ditemui di Kantornya, Selasa (5/7/2002/).
Sementara, rincian penambahan kasus di Kabupaten Buleleng dari 24 kasus menjadi 27 kasus, Karangasem dari 4 kasus menjadi 61 kasus, dan Bangli ada 2 kasus. Sedangkan, di Gianyar tidak terjadi penambahan tetap pada 38 kasus.
Sementara, untuk sapi yang terdeteksi PMK dan dilakukan stamping out akan diganti rugi oleh pemerintah kepada para pemilik hewan ternak. "Kalau pemotongan ini, akan diganti dari pusat itu ada penegasan dari kemarin akan diganti sesuai besarnya sapi itu. Pasti akan diganti," imbuhnya.
Load more