Bali - Jumlah calon penumpang pesawat udara di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, mengalami peningkatan. Hal ini ditengarai akibat penurunan harga tes Covid-19 baik antigen maupun PCR.
"Kemungkinan karena penurunan harga PCR dan antigen. Memang sejak pelaku perjalanan bisa menggunakan hasil antigen walaupun masih Jawa-Bali, itu sudah ada peningkatan. Kemudian ada penurunan harga PCR, itu juga mulai meningkat lagi dan per hari Jumat lalu kami sudah melakukan penyesuaian harga untuk tes antigen menjadi Rp99 ribu, terjadi peningkatan penumpang lagi," ujar Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Taufan Yudhistira di Badung, Bali, Minggu, (5/9).
Peningkatan tersebut tercatat pada statistik penumpang yang datang dan meninggalkan bandara. Pada Jumat (3/9) lalu, bandara ini melayani hingga 6 ribu orang penumpang. Sebelumnya Bandara Ngurah Bali setiap harinya hanya melayani rata-rata sekitar 2.500-2.600 orang penumpang pesawat udara.
Taufan Yudhistira menjelaskan pihaknya berharap tren peningkatan jumlah penumpang di Bandara Ngurah Rai tersebut dapat terus berlanjut yang juga dibarengi dengan menurunnya kasus pandemi COVID-19.
"Dengan catatan bahwa seluruh penumpang dan pengguna jasa bandara tetap wajib disiplin kepada penerapan protokol kesehatan," ungkapnya.
Bandara Ngurah Rai sebelumnya juga telah menjadi pilot project implementasi aplikasi PeduliLindungi dimana seluruh dokumen persyaratan penerbangan terintegrasi secara digital sehingga penumpang tidak perlu membawa dokumen fisik guna mengurangi kontak langsung antar petugas serta mempercepat proses pemeriksaan.
"Dalam aplikasi PeduliLindungi terdapat dokumen Vaksinasi dan Tes Covid-19 serta pengisian electronic Health Alert Card (eHAC), para calon penumpang sebelum berangkat bisa mengunduh aplikasi PeduliLindungi ini melalui App Store atau Play Store guna kelancaran perjalanan, kami telah menyiapkan jalur khusus pengguna aplikasi ini," kata Taufan. (ant/afr)
Load more