Rio Senta mengungkapkan, dirinya sangat menyesal karena telah mencatut pihak lain di dalam permainannya, termasuk merusak kehormatan Bupati Hery Nabit beserta istrinya Meldianty Hagur yang akibat ulahnya. Meldiyanti diplesetkan dengan sandi suap “50 Kg Kemiri” atau satire “Ratu Kemiri”.
“Saya jelaskan kronologinya, pertama bahwa benar seperti di pemberitaan sebelumnya bahwa saya dan om Anus ini saling kontak. Dia menawarkan sejumlah uang ke saya dengan harapan bisa mendapatkan proyek. Lalu kemudian saya memanfaatkan kesempatan itu kemudian menjanjikan ke saudara Anus saya bisa. Itu sekitar bulan April 2022 saya lupa tanggal berapa dan untuk meyakinkan dia saya mencatut nama beberapa orang, yang pertama istri Bupati Manggarai kemudian ada pihak-pihak lain juga,” tutur Rio Senta di Mapolres Manggarai, Kamis petang.
“Lalu dalam perjalanan waktu karena saya tidak bisa menempati kesepakatan kami, kemudian saya kembalikan uang Rp50 juta itu kepada saudara Anus, dikembalikan tanggal 13 Agustus 2022,” tambah Senta.
Rio yang selama setahun ini tinggal di rumah jabatan Bupati Manggarai ini mengaku uang yang diterimanya dari Anus disimpan kurang lebih selama dua bulan.
“Uang itu tidak pernah diserahkan ke istri Bupati. Uang itu saya simpan selama dua bulanan. Saat om Anus tanya kabar bagaimana kabar proyek itu dan saya tidak bisa berbuat apa-apa dan saya tidak bisa berjuang lagi. Karena saya sudah tidak menempati kesepakatan kita lalu saya kembalikan uang pada 13 Agustus (2022),” terangnya.
Cerita Berubah 180 Derajat
Dugaan suap proyek APBD Manggarai yang tadinya disebut melibatkan Meldiyanti Hagur berubah 180 derajat.
Load more