Badung, Bali – Pertemuan G20 Kelompok Kerja Sektor Perdagangan, Investasi dan
Industri (Trade, Investment and Industry Working Group /TIIWG) tingkat menteri berhasil mencapai kesepakatan bersama dalam bingkai 6 isu prioritas untuk mengatasi tantangan perdagangan global.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono, selaku Chair TIIWG, berharap konsep rumusan kesepakatan bersama dapat menjadi hasil konkret para Menteri G20.
“Kementerian Perdagangan bersama dengan Kementerian Investasi/BKPM dan Kementerian
Perindustrian sudah merumuskan konsep dokumen-dokumen kesepakatan sebagai hasil konkret pada pertemuan tingkat Menteri di tanggal 23 September 2022,” kata Djatmiko di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (22/9).
Djatmiko menegaskan, kesepakatan yang dihasilkan nantinya akan menjadi panduan bersama anggota G20 dalam menangani dampak pandemi Covid-19 dan mendorong pemulihan ekonomi global yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.
“Kelompok kerja TIIWG berkolaborasi dalam pencapaian target pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang selaras dengan isu-isu prioritas terutama mengenai pengentasan kemiskinan, kelaparan, kesehatan yang baik dan kesejahteraan,” jelas Djatmiko.
Ada enam isu prioritas di sektor perdagangan, investasi dan industri yang didorong dalam perumusan pernyataan bersama tingkat Menteri. Enam isu tersebut adalah reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), peran sistem perdagangan multilateral untuk memperkuat SDGs, respons perdagangan, investasi, dan industri dalam penanganan pandemi dan arsitektur kesehatan global, perdagangan digital dan rantai nilai global, penguatan investasi berkelanjutan untuk pemulihan ekonomi global, dan industrialisasi inklusif serta berkelanjutan melalui Industri 4.0.
“Sebagai bentuk dukungan atas agenda prioritas Presidensi G20 TIIWG, negara G20 memberikan kontribusi positif dalam berbagai diskusi untuk memperkuat sistem perdagangan multilateral, reformasi WTO, dan mendorong perdagangan digital yang dapat mengatasi berbagai kesenjangan, serta mendorong literasi digital,” tutur Djatmiko.
Djatmiko juga menyatakan, kondisi geopolitik yang mengemuka saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi upaya pencapaian konsensus antara negara G20. Oleh karena itu, G20 perlu terus menegaskan relevansinya sebagai forum multilateral ekonomi yang relevan dalam menjawab tantangan dunia saat ini.
"Presidensi G20 Indonesia berperan dalam mendorong pencapaian tujuan bersama guna mengatasi tantangan perekonomian global yang lebih kuat pada masa kini dan masa yang akan datang," ujarnya.
Djatmiko juga menegaskan, dalam kelompok kerja sektor perdagangan, investasi dan industri, Indonesia telah berupaya maksimal untuk mendorong kesepakatan bersama dalam statemen ini. Semangat kerja sama antar anggota G20 menjadi kunci keberhasilan pertemuan ini dalam mencapai kesepakatan bersama. (awt/hen)
Load more