"Kita, menolak subsidi BBM ini karena memang kita melihat beberapa proyek elitis masih tetap jalan, salah satu contohnya IKN, G20 dan momentumnya saya rasa dan teman-teman juga di Bali Jengah memang kurang tepat," kata dia.
Kemudian, yang kedua adalah beberapa hal mengenai perhelatan KTT G20 dan pihaknya menyatakan bukan menolak agenda G20 tetapi di event tersebut ada pembahasan yang menyengsarakan rakyat dan menguntungkan investor.
"Mengapa kita tendensinya mengenai menolak G20 ini. Sebenarnya, bukan menolak dengan adanya agenda ini, tapi menolak adanya pembahasan yang memungkinkan akan menyengsarakan rakyat. Karena pada dasarnya kalau kita langsung coba membahas mulai lingkungan masih banyak Amdal yang belum selesai," ujarnya.
"(PLTU) Celukan Bawang, (Proyek) LNG dan lagi-lagi G20 ini, kan transisi energi yang menjadi skema-skema yang paling dijual pada perhelatan ini. Dan akan sedikit konyol rasanya kita mengadakan perhelatan ini, tapi di depan mata beberapa hal belum dicoba membenahi secara optimal dan ideal," ujarnya.
Ia menyebutkan, bahwa aksi saat ini adalah aksi yang ketiga yang dilakukan Aliansi Bali Jengah dan pasti kedepannya akan ada aksi lagi yang lebih besar.
"Iya pasti ada. Harapannya eskalasinya lebih banyak," ujarnya. (awt/hen)
Load more