Oleh karena itu, target yang dipasang Kementerian Dalam Negeri adalah memastikan bahwa tak ada sampah di jalan. Bila perlu para delegasi, utamanya pimpinan tertinggi yang hadir, datang ke lokasi pengelolaan sampah untuk melihat mekanisme penanganannya.
Selain untuk menyambut puncak KTT G20 pada November mendatang, Tito berharap agar pengelolaan sampah di Pulau Dewata tak berhenti hanya di pertemuan itu, namun dapat menjadi acuan bagi daerah lain di Indonesia dalam hal penanganan sampah dari hulu ke hilir.
“Target kita bukan hanya G20, tapi benar-benar untuk rakyat. Jangan sampai setelah G20 jelek lagi, sampah bertebaran lagi, saya harapkan setelah G20 sampah di Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan menjadi model yang kita replikasi ke daerah lain di Indonesia,” ujarnya. (hw/muu)
Load more