“Pemerintah mengaku sudah berkomunkasi, tapi sama siapa?, pedagang merasa tidak diajak komunikasi, seakan-akan dipaksa untuk menerima saja. Mestinya pemerintah menjalaskan manfaat revitalisasi jangka panjangnya dan jangka pendeknya, ini tidak dilakukan,” jelasnya.
Selain itu, Mujiburrohman menuturkan, APPSI saat ini sudah berkirim surat kepada Bupati Tanggerang, Menteri Perdagangan dan Kapolri agar menunda terlebih dahulu revitalisasi pasar itu.
“Kondisi ekonomi lesu seperti ini tentu para pegangan tidak ada biaya untuk membayar pembangunan dan sangat memberatkan para pedangang, APPSI sudah menyurati bupati, menteri dan Kapolri, agar ini ditunda dulu,” imbuhnya.
Sebelumnya, puluhan orang yang diduga preman dan anggota ormas menyerbu Pasar Kutabumi di Kabupaten Tangerang pada Minggu sore, (24/9/2023).
Mereka menyerang sejumlah pedagang dan merusak kios dan los pasar. Sebanyak dua pedagang dilaporkan terluka parah dan dilarikan ke rumah sakit.
Kedatangan massa anarkis ini diduga terkait dengan penolakan para pedagang terhadap rencana penutupan Pasar Kutabumi untuk direvitalisasi. (lpk/ebs)
Load more